Kamis, 25 April 2024

Ketua DPR Minta Pemerintah Segera Atasi Lonjakan Harga Minyak Goreng

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Pedagang mengemas minyak goreng curah dalam kemasan plastik. Harga Migor Melonjak, Pedagang Pilih Menahan Dagangan di pasar tradisional. Foto: Antara

Puan Maharani Ketua DPR RI meminta pemerintah segera mengatasi kenaikan harga minyak goreng yang sangat drastis.

Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng menambah beban rakyat khususnya masyarakat kelas bawah.

“Harga minyak goreng yang melambung tinggi, membutuhkan intervensi pemerintah agar dapat menekan atau mengendalikan kenaikan harga minyak goreng,” kata Puan, Senin (13/12/2021).

Menurut Puan, kenaikan harga minyak goreng yang luar biasa akibat masih tingginya harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

“Harga minyak goreng yang terus menerus naik ini bukan baru saja terjadi. Tapi saat ini kenaikan harga minyak goreng di pasaran mencapai hampir dua kali lipat. Rakyat merasa terbebani, dan perlu upaya untuk menstabilkan harga di pasar oleh Kementerian terkait,” katanya.

Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang hidupnya pas-pasan, kata dia, kondisi ini sangat berat.

“Sementara, perekonomian masyarakat masih belum sepenuhnya membaik akibat pandemi Covid-19. Padahal minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat,” sebut Puan.

Puan meminta Pemerintah berkomitmen menegakkan aturan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.

Dalam aturan yang dikeluarkan Kemendag, HET minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp11.000 per liter/0,8 kilogram, sedangkan di pasaran saat ini harga minyak goreng jauh melampaui HET.

Puan memahami tingginya harga CPO merupakan permasalahan nyata. Puan pun meminta Pemerintah dan pelaku usaha duduk bersama untuk mencari solusi mengingat adanya kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng.

Puan juga menyebut kenaikan harga minyak goreng berdampak pada pelaku UMKM. Dia khawatir jika tidak ada solusi dari kenaikan harga minyak goreng, akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

“Dikhawatirkan masyarakat menggunakan minyak goreng berulang atau yang sudah tidak layak untuk menyiasati mahalnya harga minyak goreng. Tentunya ini sangat tidak baik bagi kesehatan masyarakat, terutama di masa pandemi,” ungkap Puan.

Dia berharap pemerintah segera mengatasi persoalan ini. Karena memberikan alasan penyebab kenaikan harga saja tidak cukup. Harus dibarengi solusi nyata sehingga kenaikan harga minyak goreng tidak terus berlanjut.(faz/iss/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs