Jumat, 3 Mei 2024

KH Said Aqil Puji Mahfud MD: Dikagumi Gus Dur, Insyaallah Menang Jadi Wapres RI

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
(Kiri ke kanan) Hary Tanoesoedibjo Ketua Partai Persatuan Indonesia, Mahfud MD cawapres nomor urut 3, dan KH Said Aqil mantan ketum PBNU waktu menghadiri kegiatan di Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (2/11/2023). Foto: Istimewa.

KH. Said Aqil Siradj mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberi pujian setinggi langit dan dukungan kepada Mahfud MD calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3.

Waktu berpidato di acara acara Sholawat Persatuan Indonesia yang digelar di Sidoarjo pada Sabtu (2/12/2023) malam, KH. Said Aqil menyebut bahwa Mahfud MD bakal memenangkan kontestasi politik 2024 dan jadi wakil presiden RI.

“Pak Mahfud MD sahabat saya orang Madura, Jawa Timur. Sekarang masih menjabat sebagai Menko Polhukam, insyaallah akan memenangkan dan menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024,” ujar Said Aqil dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (3/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Said Aqil mengutip Fiqh Siyasah dalam kitab Al-Ahkam Al-Sultaniah karya Al-Mawardi terkait kriteria yang harus dimiliki oleh calon pemimpin.

Yakni calon pemimpin harus berilmu, pintar, dan cerdas. Kriteria itu ditujukan kepada Mahfud MD. Apalagi, kata Said Aqil, Menko Polhukam RI itu pernah dikagumi oleh Gus Dur mantan presiden RI.

“Kalau saya lihat di Fiqh Siyasah karangan Al-Mawardi, Presiden dan Wakil Presiden syaratnya harus berilmu, pintar, dan cerdas. Pak Mahfud pintar tidak? Cerdas tidak? Profesor doktor ahli tata negara, dulu Gus Dur juga kagum pada beliau,” tambah Said.

Said Aqil melanjutkan, kriteria seorang calon pemimpin harus berlaku adil kepada masyarakat.

“Yang kedua pemimpin harus berlaku adil kepada masyarakat, tidak tebang pilih, tidak pandang bulu menegakkan keadilan. Pak Mahfud kira-kira pemimpin yang akan menegakkan keadilan tidak? Insyaallah. Kalau pak Mahfud jadi Wakil Presiden akan memberantas korupsi dan melakukan perbaikan,” jelas Said.

Kreteria selanjutnya, menurut Said, calon pemimpin tidak boleh tamak dan tidak rakus.

“Yang ketiga calon pemimpin harus tidak rakus, tidak tamak dan tidak menumpuk harta untuk dirinya sendiri,” tambahnya.

Masih terkait kreteria calon pemimpin menurut Al-Mawadi, Said menegaskan, pemimpin harus berani dan tidak penakut.

“Yang keempat pemimpin harus berani, bukan penakut. Qulil haqqa walau kana murran, akan menyampaikan kebenaran walau konsekuensinya sangat berat dan tidak disenangi orang,” pungkasnya.(wld/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs