Yenny Wahid Beri Sinyal Gusdurian Dukung Prabowo pada Pilpres 2024

Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid Putri Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden ke-4 RI, sore hari ini, Rabu (6/9/2023), datang ke rumah Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra.

Kedatangan Yenny sekitar pukul 17.10 WIB, disambut Prabowo di halaman depan rumahnya, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Keduanya kemudian langsung mengadakan pertemuan tertutup di dalam rumah.

Menjelang waktu Salat Maghrib, Ibu Shinta Nuriyah Wahid istri Gus Dur menyusul datang ke rumah Prabowo.

Sesudah bertemu sekitar satu setengah jam, Prabowo bilang, pertemuannya dengan Putri Gus Dur itu antara lain membicarakan isu bangsa, negara, dan umat, serta visi Indonesia ke depan.

Sementara itu, Yenny mengatakan setiap masa selalu ada pemimpin yang tepat dengan berbagai kebijakannya. Mulai dari Soekarno yang memimpin di masa transisi kemerdekaan Indonesia, sampai Joko Widodo yang meletakkan pondasi industrialisasi.

Menurutnya, Prabowo merupakan figur yang layak jadi pemimpin Indonesia selanjutnya. Indikatornya antara lain, mengerti dinamika geopolitik, dan memiliki pemikiran strategis.

“Pemimpin ke depannya harus meneruskan program-program dari pemimpin-pemimpin sebelumnya, salah satu tantangan yang dihadapi bangsa kita ke depan adalah dinamika geopolitik. Makanya pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik, harus punya kemampuan strategic thinking. Nah, saya rasa orang seperti Pak Prabowo punya kemampuan seperti itu,” ujarnya.

Secara rasional, Yenny menyebut Prabowo merupakan bakal calon presiden yang masuk prioritas untuk mendapatkan dukungan karena ada kesamaan visi.

Sebagai perwakilan pendukung Gus Dur yang biasa disebut Gusdurian, Yenny menyatakan perlu berkomunikasi dengan Prabowo untuk mengetahui visi dan misi bakal calon presiden periode 2024-2029.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto yang sekarang  menjabat Menteri Pertahanan akan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024,

Sejauh ini, Prabowo sudah mendapat dukungan politik dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora Indonesia.

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk memenangkan Prabowo sebagai presiden.

Belakangan, PKB bermanuver menjalin kerja sama dengan Partai NasDem, dan berencana memenangkan duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.(rid)