Minggu, 28 April 2024

Ahok Singung Kinerja Jokowi, Khofifah Beber Bukti KTT G20 dan Hilirisasi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim. Foto: DOk/ Wildan suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Jurukamnas TKN Prabowo-Gibran menanggapi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mencibir kinerja Joko Widodo Presiden.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) itu menyampaikan sejumlah bukti soal kinerja Jokowi di kancah dunia, seperti gelaran KTT G20 di Bali November 2022 silam. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya negara yang memuji dan mengapresiasi acara itu.

“Udahlah, enggak usah gitulah. G20 itu buktinya saya rasa. Betapa negara memberikan apresiasi luar biasa pda saat G20, top loh itu luar biasa,” kata Khofifah di MUI Jatim, dalam keterangan yang diterima, Kamis (8/2/2024).

Gubernur Jatim itu juga menyebut keberhasilan Jokowi merealisasikan hilirisasi bahan alam di Indonesia.

Menurut Khofifah, upaya menjual barang mentah menjadi barang jadi di pasar dunia itu merupakan usaha pemerintah meningkatkan nilai jual.

“Hilirisasi yang dilakukan Pak Jokowi itu bukan sesuatu yang ringan, bukan sederhana,” ucapnya.

Sebagai informasi, Ahok tengah disorot usai menyebut Jokowi tak bisa kerja. Ucapannya itu terekam dalam potongan video yang beredar di media sosial seperti TikTok.

Potongan video itu menampilkan Ahok sedang berdiskusi dengan seorang perempuan yang mengaku akan memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota?” kata Ahok seperti dikutip dalam potongan video itu.

Menurut Ahok, karakter seseorang terlihat saat berada di dalam kekuasaan. Ahok menyebut kinerja Jokowi sebagai presiden juga bisa diperdebatkan.

“Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu, Saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum,” ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyampaikan klarifikasi. Bahwa ia sama sekali tidak bermasuk mengkritik Jokowi secara personal.

Dalam video itu Ahok hanya bermaksud menyampaikan pesan kepada masyarat supaya berhati-hati dalam memilih pemimpin.

“Orang bilang, kamu ngomong keras, ngritik Pak Jokowi, nyerang personal? nggak? saya cuma ingatkan hati-hati. Jangan dipotong-potong,” ia menambahkan.

Ahok kemudian meminta supaya videonya yang beredar itu tidak dipotong, agar masyarakat yang melihat bisa memahami konteksnya.

Sebab yang dirinya maksud adalah Jokowi yang tidak bisa kerja tanpa didukung partai dan adanya meritrokasi dari PDIP.

“Kan diadu domba nih, bilang nggak bisa kerja lah, macem-macem. Aduh, saya cuma bisa bilang, mana ada sih orang bisa kerja yang sendiri, nggak dukung partai. Kalau ibu Mega tidak meritokrasi, nggak akan lahir seorang Jokowi,” jelasnya. (wld/bil)

Berita Terkait

Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina


Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
26o
Kurs