Rabu, 9 Oktober 2024

Pakar Politik: Pertempuran Sesungguhnya Khofifah-Risma, Luluk Pemecah Suara Petahana

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
(Dari kiri ke kanan) Luluk Hamidah, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa , ketiganya adalah bakal calon Gubernur Jatim 2024. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak, Tri Rismaharini – Gus Hans, dan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim akan saling adu sikut di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024 untuk berebut tahta di Gedung Negara Grahadi.

Surokhim Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyatakan, Pilgub Jatim tahun ini, berpotensi hanya akan terfokus pada duel pasangan calon Khofifah – Emil dan Risma – Gus Hans. Sedangkan Luluk – Lukman, hingga saat ini menurutnya cenderung lebih ke pemecah suara.

“Saya kira, memang pertempuran yang sesungguhnya akan terjadi antara pasangan Khofifah dan Risma, kalau dalam pertempuran ini,” katanya kepada suarasurabaya.net, Jumat (30/8/2024).

Hal itu ia katakan, karena sejauh ini Khofifah memiliki basis pemilih Nahdliyin yang kuat di Jatim. Selain itu, Khofifah bersama Emil juga merupakan pasangan petahana.

Sementara Risma, menurutnya juga calon yang memiliki basis pemilih kuat di wilayah Mataraman Jatim. Apalagi, Risma juga bukan nama asing lagi.

Sedangkan Luluk, menurut pengamatan Surokhim, sejauh ini peta pemilihnya hampir sama dengan Khofifah, karena saling beririsan, yakni mengandalkan PKB dengan pemilih Nahdliyin.

“Saya memang kaget ya, ketika PKB mencalonkan Luluk dan Lukmanul Khakim. Ini di luar dugaan saya. Karena bayangan saya, PKB ini akan menurunkan keder-kader sekelas menteri untuk mengimbangi Bu Khofifah dan Bu Risma. Tapi akhirnya, kan anggota parlemen yang diturunkan, yang menurut saya masih di bawah Bu Risma dan Khofifah,” jelasnya.

Dengan analisisnya itu, ia menganggap bahwa kehadiran Luluk cenderung untuk memecah suara pasangan Khofifah – Emil, karena peta pemilihnya saling berhimpitan.

“Menurut saya sih nggak ya (memecah suara Risma – Gus Hans), karena justru berhimpitan dengan petahana (Khofifah – Emil) itu,” ucapnya.

Meskipun sejauh ini menurutnya duel akan tersaji antara Khofifah – Risma, tetapi ia menyatakan bahwa politik itu dinamis. Sehingga, bisa saja ada variabel-variabel yang memungkinkan untuk mengubah keadaan seiring berjalannya waktu.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyambut baik partai-partai politik dalam Pilgub Jatim tahun ini yang telah mengusung calon-calon. Sehingga, pemilihan akan berlangsung antara pasangan calon dengan pasangan calon, bukan dengan kotak kosong.

“Alhamdulillah, Jatim punya juga paslon, jadi tidak melawan kotak kosong, tentu kita menyampaikan apresiasi kepada partai-partai politik yang ada di Jatim, dengan demikian Pilkada jatim lebih dinamis,” katanya.

Selama masa kampanye nanti, ia menyatakan bahwa setiap pasangan calon tidak akan mampu menggapai semua masyarakat di berbagai daerah di Jatim secara langsung, karena keterbatasan waktu. Sehingga ia memastikan, strategi pertarungan untuk meraih hati masyarakat Jatim dengan memanfaatkan teknologi digital akan dimasifkan.

“Tidak mungkin dalam dua setengah bulan ini para kandidiat bisa menjangkau pemilih di Jatim, tidak mungkin. Karena itu pertarungan di udara, pertarungan melalui media, juga akan menentukan untuk menjangkau pemilih Jatim. Saya kira, salah satu yang menarik ya pertempuran di udara, dalam rangka meyakinkan pendukung-pendukung di Jatim,” bebernya.

Seperti diketahui, Pemilihan Gubernur Jatim 2024 akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang.(ris/wld/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 9 Oktober 2024
30o
Kurs