Minggu, 28 April 2024

Survei Puspolnas UM Surabaya dan PSPS UHAMKA: Prabowo-Gibran Unggul di Kalangan Muhammadiyah

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Pemaparan hasil riset partisipasi warga Muhammdiyah dalam Pemilu 2024 oleh Pusat Studi Politik dan Sosial Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta (PSPS-UHAMKA) yang bekerjasama dengan Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) Univerditas Muhammadiyah (UM) Surabaya di UM Surabaya, Jumat (9/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Pusat Studi Politik dan Sosial Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta (PSPS-UHAMKA) yang bekerjasama dengan Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, merilis hasil survei terkait partisipasi warga Muhammadiyah dalam preferensi politik, gerakan relawan paslon dan netralitas aparatur pemerintahan dalam Pemilu 2024.

Amirullah Peneliti Utama PSPS UHAMKA membeberkan hasil survei, yakni Prabowo-Gibran unggul versi warga Muhammadiyah sebanyak 45,4 persen, disusul Anis-Muhaimin 33,8 persen, dan Ganjar-Mahfud 15,6 persen. Sedangkan, 6,2 persen belum menentukan pilihan soal Pilpres 2024.

“Alasan warga Muhammadiyah memilih Capres-Cawapres karena program bagus 29,3 persen, merakyat 16,3 persen, mewakili aspirasi 14,3 persen, diikuti alasan lainnya,” ucap Amir dalam rilis hasil Survei di UM Surabaya, Jumat (9/2/2024).

Sementara itu, Arin Setyowati Peneliti Utama Puspolnas UM Surabaya mengatakan bahwa pilihan partai politik yang unggul di kalangan warga Muhammadiyah ada pada PAN dengan angka 29,9 persen.

“Pada temuan kami warga Muhammadiyah masih memilih PAN sebagai pilihan partai, kemudian disusul PKS 9,7 persen, Gerindra 9,2 persen, Golkar 8,8 persen,PDIP 7,6 persen, dan disusul partai lainnya sedangkan yang belum menentukan 9,4 persen,” ujarnya.

Arin Setyowati Peneliti Utama Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) Univerditas Muhammadiyah (UM) Surabaya seusai memaparkan hasil survei di UM Surabaya, Jumat (9/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Sedangkan terkait netralitas, hasl survei tersebut menunjukkan ada 41 persen warga Muhammadiyah tidak percaya Pemilu berjalan luber jurdil, 47,5 persen tidak percaya pada apparatur pemerintahan dalam pemilu 2024, sedangkan 33,7 persen percaya.

Hasil survei itu, mengambil jumlah sampel sebanyak 1220 responden yang tersebar secara proporsional di 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) atau Provinsi. Margin tingkat toleransi atau standart of error/d 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan adalah 90 persen.

Proses wawancara dilakukan secara on call dengan responden menggunakan kuesioner oleh enumerator yang dilatih. Periode survei tersebut dilakukan 26 Januari hingga 4 Februari 2024.

Muhammadiyah sendiri, berdasarkan data dari tim riset, mempunyai anggota sebanyak 52.177.950 orang. Data tersebut dihimpun dari data sekunder secara makro dan beberapa data dari PWM se-Indonesia.

Dalam riset tersebut, juga mencatat sebaran relawan Capres-Cawapres yang dianggap fokus pada ceruk Muhammadiyah. Untuk paslon Anis-Muhaimin ada nama Relawan Garda Matahari dan Milennial untuk Perubahan (MU Perubahan).

Untuk paslon Prabowo-Gibran ada nama Bergerak 1912, Relawan Matahari Pagi, Perempuan Muda Matahari dan Aliansi Muda Indonesia Maju (ALIMM). Serta paslon Ganjar-Mahfud ada nama Gerakan Persyarikatan Berkemajuan (GP Berkemajuan), Gerak Matahari, Relawan Gerakan Matahari (RGM) dan Ganjar Gaskeun Milenial Unity (GG-MU).

Berdasarkan data relawan tersebut, daya agresifitas jejak digital media online relawan Prabowo Gibran dengan nama Bergerak 1912 unggul dengan total 197, disusul Relawan Garda Matahari 165, Relawan Matahari Pagi 152, diikuti Gerakan Persyarikatan Berkemajuan 83, dan relawan lainnya. (ris/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs