Rabu, 22 Oktober 2025

DPRD Surabaya Dorong Pemkot Percepat Digitalisasi Aset Untuk Tingkatkan PAD

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Bahtiyar Rifai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Foto: Istimewa

Bahtiyar Rifai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota Surabaya mempercepat digitalisasi aset untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Upaya ini menurutnya perlu dilakukan usai Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) untuk Surabaya tahun 2026 akan berkurang sebesar Rp730 miliar.

“Dengan kekurangan itu, pemerintah kota pastinya akan menghitung ulang kebutuhan, khususnya kebutuhan rutin agar bisa dilakukan efisiensi,” katanya dikutip Rabu (22/10/2025).

Efisiensi, lanjutnya, perlu dibarengi inovasi dalam mengoptimalkan PAD, salah satunya menghidupkan kembali aset-aset pemkot yang belum termanfaatkan seperti tanah kosong atau bangunan yang tidak digunakan.

Ia usul, Pemkot Surabaya membuat laman khusus memuat etalase aset daerah, seperti platform jual beli dalam jaringan.

Tujuannya, masyarakat bisa melihat daftar aset yang tersedia lengkap dengan foto, lokasi, luas tanah, dan harga sewa atau jualnya.

“Kalau sekarang kan orang jual baju atau telepon genggam cukup lewat laman tidak perlu datang ke toko. Saya berharap aset pemkot juga bisa ditampilkan secara digital seperti itu,” ujarnya.

Platform digital itu, akan memotong birokrasi dan memudahkan warga yang membutuhkan lahan atau bangunan, bisa langsung mengakses informasi tanpa harus mendatangi kantor kelurahan atau kecamatan.

“Misalnya ada warga yang butuh tanah di Kecamatan Semampir, tinggal klik saja. Semua data sudah muncul lokasi, harga, dan luasnya. Tidak perlu lagi mencari-cari atau lewat calo,” ujarnya.

Sistem ini juga bisa meningkatkan transparansi pengelolaan aset daerah. Data aset yang ditampilkan secara terbuka akan menutup celah permainan atau penyalahgunaan.

Langkah awal yang harus dilakukan pemkot, pendataan ulang seluruh aset daerah yang mencakup pemotretan kondisi terkini, penilaian harga (appraisal), hingga input data ke sistem digital.

“Data aset kan sebenarnya sudah ada di BPKAD. Tinggal instruksikan ke jajaran kecamatan dan kelurahan untuk melakukan verifikasi dan pendataan ulang. SDM kita sudah cukup siap, tinggal diberi pelatihan teknis saja,” katanya.

Digitalisasi ini akan berpotensi menghidupkan kembali aset-aset tidur agar bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi kota.

“Kalau aset-aset ini bisa bekerja, tentu PAD Surabaya juga meningkat,” tutupnya.(lta/kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Rabu, 22 Oktober 2025
26o
Kurs