Rabu, 9 Juli 2025

Gus Yahya Perkuat Misi Peradaban NU dan Jalin Diplomasi Strategis di Jerman

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU saat foto bersama dengan Diaspora NU di Jerman. Foto: Istimewa

Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah melakukan lawatan kerja ke Berlin, Jerman, dalam rangka memperkuat peran NU di kancah global.

Kunjungan selama tiga hari yang berlangsung pada 6–9 Juli 2025 ini diisi dengan agenda padat, mulai dari konsolidasi organisasi hingga pertemuan diplomatik tingkat tinggi.

Didampingi Amin Said Husni Wakil Ketua Umum PBNU, H. Muhammad Kholil Penasihat Khusus Urusan Internasional, serta dua staf pendamping, Gus Yahya mendapat sambutan hangat dari jajaran Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman setibanya di Berlin.

Hadir dalam penyambutan tersebut Syaeful Fatah Rais Syuriyah PCINU Jerman, Miftah El Azmi Ketua Tanfidziyah, dan sejumlah pengurus lainnya.

Mengawali agendanya, Gus Yahya bersilaturahim dengan warga NU di Jerman dalam sebuah pertemuan yang digelar di Kantor PCINU Jerman, Turmstraße 18, Berlin, pada Ahad siang, 6 Juli. Sekitar 70 Nahdliyin dari berbagai kota di Jerman hadir dalam forum tersebut.

Dalam sambutannya, Gus Yahya menegaskan pentingnya transformasi organisasi agar NU dapat terus eksis dan relevan di tengah dinamika global.

“Kita tidak bisa jalan di tempat. NU harus melakukan transformasi jam’iyah agar tetap adaptif dan dapat merespons perubahan zaman dengan sigap,” ujar Gus Yahya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/7/2025).

Ia juga mendorong PCINU Jerman untuk mengambil peran lebih besar dalam menyuarakan misi kemanusiaan dan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin di Eropa, sejalan dengan agenda Humanitarian Islam yang diusung PBNU secara global.

Dalam laporan yang disampaikan pengurus PCINU, disebutkan bahwa organisasi ini telah berdiri sejak tahun 2010 dan mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Jerman sebagai organisasi keagamaan.

Saat ini, PCINU aktif mengembangkan program kaderisasi, pelatihan manajemen, serta pelayanan keagamaan dan edukasi digital.

Sebagai bagian dari penguatan infrastruktur dakwah dan komunitas, PCINU Jerman juga tengah mempersiapkan pembangunan NU Center. Fasilitas ini diharapkan menjadi pusat kegiatan edukatif, keagamaan, dan kebudayaan Nahdlatul Ulama di kawasan Eropa.

Selain menjalin hubungan dengan warga NU, Gus Yahya juga menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh penting dari kalangan politik dan pemerintahan Jerman serta Uni Eropa. Beberapa nama yang ditemui antara lain: Thomas Rachel, Komisaris Pemerintah Federal Jerman untuk Kebebasan Beragama atau Keyakinan, Elmar Brok, politisi senior Uni Eropa dan mantan anggota Parlemen Eropa,
Christian Kremer, tokoh kunci dalam lingkaran kebijakan Kanselir Friedrich Merz.

Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya PBNU untuk memperluas jejaring diplomasi kultural dan memperkenalkan Islam Nusantara yang damai, toleran, serta inklusif ke panggung global.

Kunjungan Gus Yahya ke Jerman menegaskan posisi PBNU sebagai aktor penting dalam percaturan global untuk masa depan peradaban. Setelah menggelar R20 pada 2022 dan Muktamar Internasional Fikih Peradaban pada 2023, NU kini terus memantapkan kiprahnya di tingkat internasional.

“Kita ingin NU menjadi pemimpin dalam arus pemikiran dan kerja-kerja nyata demi terciptanya tatanan dunia yang adil dan damai,” tandas Gus Yahya.

Kunjungan ini sekaligus memperkuat komitmen PBNU dalam mengarusutamakan nilai-nilai keislaman yang humanis, mendorong perdamaian global, dan memperkuat peran diaspora NU sebagai bagian dari solusi dunia.(faz/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 9 Juli 2025
32o
Kurs