
Lee Jae-myung kandidat dari Partai Demokrat resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan pada Rabu (4/6/2025).
Kemenangan Lee merupakan kebangkitan besar setelah sebelumnya ia kalah tipis dari Yoon Suk-yeol eks presiden pada pemilihan tahun 2022, dengan selisih kurang dari satu persen.
Dilansir dari Yonhap, Lee memenangkan 49,42 persen suara. Sementara pesaingnya, yakni Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), meraih 41,15 persen suara.
Lee berhasil mengumpulkan 17,3 juta suara, unggul 2,9 juta suara dari Kim, dan mencatatkan jumlah suara tertinggi dalam sejarah pemilihan presiden di Korea Selatan, melampaui rekor 16,39 juta suara yang diraih Yoon pada 2022.
Dalam pidato kemenangannya di Yeouido, Seoul, yang juga menjadi lokasi Majelis Nasional, Lee berjanji akan mengatasi “pemberontakan” dan memastikan tidak akan terjadi “kudeta militer”.
Ini merujuk pada upaya Yoon memberlakukan darurat militer sebelumnya.
“Saya akan menjalankan misi untuk memulihkan demokrasi dan menghormati rakyat sebagai kedaulatan di republik ini, serta membangun kerja sama yang harmonis,” ujarnya di depan hadirin yang hadir.
Lee juga menegaskan komitmennya untuk fokus memulihkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat segera setelah dilantik menjadi presiden.
Sementara itu, Kim Moon-soo mengakui kekalahannya dalam konferensi pers di markas besar PPP. Ia menyatakan menerima hasil pemilihan dengan rendah hati dan memberi selamat kepada Lee atas kemenangan tersebut.
Kim juga mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan memuji semangat rakyat yang terus mendorong kemajuan negara meski di tengah krisis. (ant/saf/ipg)