
Mahfuz Sidik Ketua Komisi I DPR periode 2010-2017 menilai eskalasi konflik antara Amerika Serikat, Israel, dan Iran, termasuk serangan terhadap instalasi nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, belum akan memicu Perang Dunia III.
Menurutnya, langkah ini lebih merupakan strategi Israel dan AS untuk mengalihkan perhatian dunia dari tragedi kemanusiaan di Gaza serta mendukung ambisi pembentukan negara Israel Raya.
Mahfuz menegaskan bahwa genosida di Gaza oleh rezim Zionis Israel yang didukung Amerika merupakan isu kemanusiaan utama yang harus mendapat perhatian internasional.
Mahfuz menjelaskan bahwa serangan Amerika ke Iran sesungguhnya adalah keberhasilan PM Israel Benyamin Netanyahu dalam menarik AS ke dalam konflik dengan Iran, yang selama ini menjadi poros perlawanan utama di kawasan.
Hal ini juga membuat popularitas Netanyahu di dalam negeri meningkat, sehingga memberinya kekuatan untuk melanjutkan agenda militernya.
“Agenda bersama Amerika dan Israel adalah mengosongkan Gaza dari penduduk Palestina dan memperluas pengaruh Israel,” jelas Mahfuz dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).
Ia menambahkan bahwa konflik Iran-Israel sengaja dijadikan ‘switch’ untuk mengalihkan perhatian dunia dari tragedi di Palestina. Isu senjata nuklir Iran hanya dijadikan alasan untuk menyerang negara tersebut, karena Iran dianggap sebagai satu-satunya penghalang bagi rencana Israel Raya.
“Suriah sudah jatuh, Hizbullah hancur, dan Houthi tidak signifikan. Jika Iran bisa dilumpuhkan, maka Israel bisa bebas melanjutkan ambisinya,” ujar Mahfuz.
Mahfuz juga menyoroti adanya kesadaran global mengenai penderitaan rakyat Palestina yang sudah melampaui batas agama dan menjadi isu kemanusiaan dan politik. Bahkan, menurutnya, banyak warga Yahudi di AS dan Eropa yang menentang tindakan Netanyahu.
Meski demikian, Mahfuz yakin Netanyahu akan terus memperluas operasi militernya, tidak hanya di Gaza tetapi juga di Tepi Barat, hingga seluruh wilayah Palestina berada di bawah kendali Israel Raya.
“Menyeret Amerika ke konflik ini adalah strategi Netanyahu untuk menghancurkan Iran dan memperkuat posisinya,” tutup Mahfuz.(faz)