Jumat, 5 Desember 2025

PBNU Gelar Rapat Pleno 9 Desember untuk Menetapkan Pj Ketua Umum Baru

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
K.H. Mohammad Mukri Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Foto: Nahdlatul Ulama

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar rapat pleno pada 9 Desember 2025 mendatang untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan PBNU berjalan sesuai aturan organisasi.

Moh. Mukri Ketua PBNU mengatakan, forum konstitusional tersebut akan dihadiri secara lengkap oleh unsur kepengurusan PBNU, yaitu Mustasyar, A’wan, Syuriyah, Tanfidziyah, serta seluruh pimpinan lembaga dan badan otonom (Banom) PBNU.

“Insya Allah. Salah satu agendanya adalah penetapan Pj Ketum PBNU,” kata Mukri pada Jumat (5/12/2025).

Ia menegaskan bahwa keputusan Syuriah PBNU untuk memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf dari jabatan ketua umum adalah keputusan final, dan mengikat.

Rapat pleno mendatang menjadi bagian dari tindak lanjut mekanisme organisasi sesuai amanat Syuriah PBNU.

Seluruh proses rapat pleno, kata dia, akan ditempuh dengan menjunjung tinggi nilai keulamaan, kehati-hatian, serta tata tertib organisasi.

PBNU mengimbau seluruh warga nahdliyin untuk tetap tenang, menjaga ukhuwah, dan mengikuti informasi resmi yang dikeluarkan PBNU agar tidak terpengaruh spekulasi yang berkembang di ruang publik.

Sementara itu, Ahrori Dhofir Sekjen Forum Bhindereh Nusantara (FORBHINU) menyatakan bahwa FORBHINU mendukun penuh langkah jajaran syuriyah PBNU dalam menyikapi dinamika internal yang tengah berlangsung di tubuh PBNU Hal ini disampaikan oleh dalam keterangannya kepada media.

Ahrori menekankan bahwa Syuriyah PBNU adalah lembaga tertinggi yang diberi amanah dan otoritas oleh organisasi jamiyah Nahdlatul Ulama. Karena itu, keputusan Syuriyah bersifat final dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun.

“Jika keputusan Syuriyah tidak konsisten, maka akan menjadi preseden buruk bagi roda organisasi Jamiyah Nahdlatul Ulama. Maka dari itu, kewibawaan Syuriyah harus dijaga dan dihormati oleh seluruh pihak,” katanya.

FORBHINU, lanjut dia, mendukung penuh keputusan Syuriyah PBNU, termasuk rencana pengumuman Penjabat (PJ) Ketua Umum PBNU yang akan segera disampaikan dalam waktu dekat.

FORBHINU juga menyampaikan beberapa imbauan penting:

  1. Memohon kepada seluruh kiai dan ulama pengurus NU di semua tingkatan untuk selalu tunduk dan patuh kepada keputusan Syuriyah PBNU demi menjaga marwah organisasi.
  2. Mengajak para pengasuh pondok pesantren untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dan turut mengawal keputusan Syuriyah PBNU agar tidak terjadi kegaduhan yang tidak perlu.
  3. Mengimbau seluruh warga NU di manapun berada agar tidak terprovokasi oleh kabar-kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Menyerukan warga NU untuk tetap istiqomah berada di jalur Jamiyah Nahdlatul Ulama serta memperbanyak munajat kepada Allah SWT demi kemaslahatan organisasi.

FORBHINU memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses yang berlangsung sesuai dengan nilai-nilai luhur Nahdlatul Ulama dan menjaga harmoni di tengah masyarakat.

“Dalam situasi seperti ini, ketenangan, kepatuhan, dan kebersamaan adalah kunci. Mari kita serahkan urusan organisasi kepada para ulama yang telah diberi amanah, sambil terus menjaga ukhuwah dan memohon perlindungan kepada Allah SWT,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 5 Desember 2025
25o
Kurs