Arif Fathoni Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendorong serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun 2026 Rp12,7 triliun maksimal.
Artinya serapan tidak rendah di awal lalu menumpuk di akhir tahun.
“Yang penting sekarang pelaksanaannya. Serapan tidak boleh rendah di awal lalu menumpuk di akhir tahun. Mudah-mudahan bisa berjalan baik sesuai RPJMD Wali Kota Surabaya,” katanya dikutip Jumat (14/11/2025).
Percepatan serapan anggaran daerah menurutnya, untuk mendukung target pemerintah pusat di mana pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.
Ia mengingatkan agar pemkot tidak mengulang pola tahun-tahun sebelumnya, di triwulan pertama masih tersita untuk perencanaan tanpa realisasi signifikan.
“APBD ini dinantikan sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi. Karena itu jangan menunggu terlalu lama,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pengesahan APBD 2026 sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi.
“Sejak awal kami ingin APBD 2026 menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya,” katanya lagi.
Ia menjelaskan, APBD 2026 memprioritaskan pembangunan infrastruktur, pengendalian banjir yang saling terkoneksi, serta berbagai program perlindungan sosial.
“Termasuk pemberdayaan Gen Z di tingkat RW, perluasan beasiswa Pemuda Tangguh, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ujarnya.
Fathoni berharap program-program itu bisa membuka peluang ekonomi baru yang berdampak langsung pada upaya pengentasan kemiskinan.
“Kami menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan program setelah APBD disahkan,” tandasnya. (lta/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
