Minggu, 15 Juni 2025

Rusia Siap Bantu Perundingan Nuklir AS-Iran dengan Cara Apa Pun

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sergey Lavrov Menteri Luar Negeri Rusia. Foto: Antara/ Anadolu

Rusia menyatakan kesiapannya untuk membantu proses perundingan tidak langsung antara Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait program nuklir Teheran, dalam kapasitas apa pun yang bermanfaat bagi Iran dan dapat diterima oleh Washington.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sergey Lavrov Menteri Luar Negeri Rusia dalam konferensi pers usai melakukan pertemuan bilateral dengan Abbas Araqchi Menteri Luar Negeri Iran di Moskow, Jumat (18/4/2025).

“Kami siap membantu, menjadi mediator, dan mengambil peran apa pun yang dianggap berguna oleh Iran dan bersedia diterima oleh Amerika Serikat,” ujar Lavrov seperti dikutip kantor berita Anadolu, Sabtu (19/4/2025).

Sementara itu, Abbas Araqchi menyampaikan bahwa Iran melihat adanya keseriusan dari pihak AS dalam putaran pertama perundingan yang digelar di Oman akhir pekan lalu, yang bertujuan mencari solusi atas kebuntuan seputar program nuklir Iran.

Araqchi menjelaskan bahwa ancaman yang terus dilontarkan oleh pemerintah AS, termasuk sanksi ekonomi dan kebijakan “tekanan maksimum”, membuat negosiasi langsung antara Teheran dan Washington saat ini belum memungkinkan.

“Selama putaran pertama negosiasi, kami melihat ada tingkat keseriusan dari pihak lain, serta kemauan untuk fokus sepenuhnya pada isu nuklir. Ini bisa membuka pintu menuju dialog yang konstruktif,” jelasnya.

Araqchi menambahkan bahwa dirinya telah memberi penjelasan kepada Lavrov terkait kemajuan perundingan dan menegaskan kembali bahwa Iran menginginkan penyelesaian diplomatik.

“Saat ini, kami hanya akan melakukan negosiasi secara tidak langsung. Namun jalur diplomasi tetap terbuka. Negosiasi tidak langsung bukanlah hal yang sulit atau mengejutkan, dan dimungkinkan untuk mencapai kesepakatan,” katanya.

Sebagai informasi, Iran dan negara-negara besar dunia menandatangani kesepakatan nuklir pada 2015 yang mengatur pembatasan aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Namun, Donald Trump pada periode jabatan pertamanya sebagai Presiden AS saat itu, secara sepihak menarik Negeri Paman SAM keluar dari kesepakatan tersebut pada 2018.

Adapun putaran kedua pembicaraan antara AS dan Iran dijadwalkan berlangsung di Roma pada, Sabtu (19/4/2025).(bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Minggu, 15 Juni 2025
27o
Kurs