Said Abdullah yang kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI-Perjuangan Jawa Timur (Jatim) periode 2025-2030 menegaskan, partainya tidak boleh bermain “politik salon” yang hanya mengandalkan citra.
Menurut Said, sebagai partai yang memegang ideologis, PDIP harus mengutamakan kepentingan rakyat.
“Sebagai partai ideologis, kami tidak boleh lagi menggunakan politik salon, berhias diri, tapi tidak bonding dengan kebutuhan masyarakat,” katanya, Minggu (21/12/2025).
Untuk menghindari itu, Said ingin kadernya fokus mendengar kebutuhan dan keperluan masyarakat, khususnya generasi Z dan Alpha, yang dalam lima tahun ke depan akan menyalurkan suaranya untuk pemilihan umum.
Sedanfkan untuk dapat menyasar target tersebut, Said masih mencari formula yang pas dengan mendengar masukan dari generasi muda melalui sejumlah forum.
“Gen Z bukan anti partai politik, mereka hanya jengah dengan perilaku politik yang ditunjukkan para elite. Sehingga, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa politik salon harus ditinggalkan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Said menyampaikan kalau agenda Konferda dan Konfercab yang digelar selama dua hari ini bukan momentum perpisahan, melainkan ajang memperkuat solidaritas dan konsolidasi partai.
PDIP, lanjut Said, bukan sekadar organisasi politik, tapi juga wadah perjuangan dengan visi dan cita-cita bersama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Maka, saya ingatkan pada seluruh kader agar tidak terjebak pada kepentingan personal maupun kepentingan pragmatis jangka pendek yang dapat merusak semangat kolektif,” tutupnya.(kir/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
