
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS), pada Jumat (6/9/2025) waktu setempat, menyebut India dan Rusia seakan “tersesat” ke China setelah para pemimpin kedua negara itu bertemu Xi Jinping Presiden China pekan ini.
Melansir Reuters, Minggu (7/9/2025), hal itu disinyalir disampaikan Trump Trump sebagai bentuk kekesalannya terhadap India dan Rusia, di tengah upaya Beijing mendorong tatanan dunia baru.
“Sepertinya kita telah kehilangan India dan Rusia ke China yang paling gelap. Semoga mereka punya masa depan panjang dan makmur bersama!” tulis Trump di media sosial, disertai foto tiga pemimpin tersebut saat menghadiri KTT yang digelar Xi di China.
Namun, beberapa jam kemudian, Trump menegaskan kepada wartawan bahwa dirinya tidak yakin AS benar-benar kehilangan India ke China.
“Saya tidak berpikir begitu. Saya sangat kecewa karena India membeli begitu banyak minyak dari Rusia, dan saya sudah memberi tahu mereka tentang hal itu,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan soal unggahan Trump, Kementerian Luar Negeri India menolak berkomentar. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China belum memberi tanggapan, dan pihak Kremlin juga tidak bisa segera dihubungi.
Xi Jinping diketahui menjamu lebih dari 20 pemimpin negara non-Barat dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Pelabuhan Tianjin, termasuk Vladimir Putin Presiden Rusia dan Narendra Modi Perdana Menteri India.
Dalam momen di KTT tersebut, Putin dan Modi terlihat bergandengan tangan sebelum berjalan menuju Xi, lalu ketiganya berdiri berdampingan.
“Saya akan selalu berteman dengan Modi,” kata Trump kepada wartawan.
“Dia perdana menteri yang hebat. Kami akan selalu berteman, tapi saya tidak suka dengan langkah yang dia ambil saat ini. Meski begitu, India dan Amerika Serikat punya hubungan istimewa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sesekali saja ada momen seperti ini.”
Modi kemudian diketahui menanggapi komentar Trump itu dengan mengunggah sebuah pernyataan di platform X pada, Sabtu (7/9/2025). “Sangat menghargai dan sepenuhnya membalas sentimen Trump Presiden serta penilaian positifnya terhadap hubungan kami,” tulisnya.
Ia menambahkan bahwa India dan AS memiliki “kemitraan strategis global dan komprehensif yang sangat positif serta berorientasi ke depan.”
Trump belakangan ini mendinginkan hubungan AS–India di tengah ketegangan dagang dan sejumlah perselisihan lainnya. Ia juga menyebut “sangat kecewa” pada Putin, meski mengaku tidak khawatir dengan semakin eratnya hubungan Rusia–China.
Trump juga frustrasi karena belum berhasil mendorong tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, lebih dari tiga tahun sejak invasi Rusia dimulai. Kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (4/9/2025) malam, ia mengatakan berencana segera berbicara dengan Putin. (ant/bil/iss)