Jumat, 26 April 2024
Potret Kelana Kota

Likuran Ganjil Terakhir di Ampel

Selasa, 11 Mei 2021
Bagikan

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan dipercaya sebagai waktu turunnya malam lailatul qadar atau malam penuh berkah dimana dalam satu malam itu orang-orang terpilih akan mendapatkan pahala layaknya pahala beribadah selama seribu bulan. Berdasar beberapa riwayat, umat Islam mempercayai lailatul qadar turun di salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir tersebut, atau biasa disebut dengan malam likuran. Bisa di malam ke selikur (21), telulikur (23), selawe (25), pitulikur (27), atau songolikur (29).

Keistimewaan malam lailatul qadar ini diburu umat Islam dan tak ingin kesempatan tewat. Kaum Muslim melakukan iktikaf, dengan berdiam diri lebih lama di masjid, mengisinya dengan salat malam, berdzikir, dan membaca Alquran. Ada juga yang memilih berziarah ke makam ulama atau para wali, seperti di Ampel. Selasa (11/5/2021) ini adalah hari ke songolikur atau 29 Ramadhan 1442 H. Malam likuran ganjil yang terakhir, sebelum puasa selesai. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, malam likuran di tengah pandemi kali ini lebih sepi. Pemberlakuan larangan perjalanan dan penyekatan untuk masuk ke Surabaya menjadi salah satu alasannya. Karena seperti diketahui, umat yang melaksanakan malam likuran di Ampel lebih banyak dari luar kota. Kalau biasanya kapasitas 10.000 jemaah di kawasan religi ini bakal penuh sesak dengan lautan umat, kali ini lengang. Meski demikian jemaah likuran di Ampel tetap khusuk berburu malam keberkahan.

Potret Terkini