Waktu Pencoblosan Pilwali Kota Surabaya 2015 tinggal dua hari lagi. KPU pun belum tuntas mendistribusikan logistik pelaksanaan Pilwali. Sudah muncul dua laporan dugaan black campaign.
Pertama, laporan tentang bagi-bagi sarung yang di bungkusnya tertempel gambar Rasiyo-Lucy pasangan calon wali kota dan wakilnya dari Demokrat dan PAN di daerah Tenggilis Mejoyo, Senin (7/12/2015) siang.
Selanjutnya, masuk pula laporan mengenai jatah makanan untuk warga lansia dari Dinas Sosial Kota Surabaya berstiker Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana pasangan calon dari PDIP, di daerah Kapasari, Senin siang.
Muhammad Safwan Anggota Panwaslu Surabaya Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran mengatakan, dia sedang bersama pelapor di kantornya.
“Saya sedang di kantor, menemui pelapor untuk melakukan klarifikasi. Ya dugaannya bisa saja mengarah ke sana (black campaign,red),” ujarnya ketika dihubungi suarasurabaya.net, Senin malam.
Safwan mengatakan, klarifikasi di Panwaslu itu bersama warga pelapor jatah makanan lansia yang tertempel foto Risma-Whisnu.
Sementara laporan adanya bingkisan sarung yang pada bungkusnya tertempel foto Rasiyo-Lucy saat ini ditangani oleh petugas Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tenggilis Mejoyo.
“Masih kami klarifikasi dulu, kami belum bisa mengambil kesimpulan apa-apa,” ujarnya.
Padahal sebelumnya, Bawaslu Provinsi Jatim telah memetakan dua potensi pelanggaran jelang tahap pencoblosan Pilwali Kota Surabaya 2015.
Antara lain pembagian undangan pemilih atau formulir C6 yang disertai cinderamata dari pasangan calon tertentu.
Selain itu, politik uang mendekati waktu pemilihan juga rawan terjadi. Salah satu cara yang mungkin dilakukan, dengan menitipkan uang kepada pedagang sayur hingga melalui tokoh masyarakat yang bergerilya di pagi hari. (den/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
