Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) sehingga hal ini merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat.
Ahmad Heryawan (Aher) Gubernur Jawa Barat mengatakan pihaknya mendapatkan kabar tersebut dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang tersebut.
Penyerahan sertifikat Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai UGG akan dilakukan pada September 2018.
“Keputusannya sudah ada, sertifikatnya akan diberikan secara bersama-sama di Portugal,” kata Aher, Minggu (15/4/2018).
Gubernur Aher mengaku bangga karena Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG). Puncak Aher sendiri merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat.
Disisi lain, Aher mengaku kaget mengetahui salah satu puncak di Kawasan Taman Bumi (Geopark) Ciletuh, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi diberi nama Puncak Aher oleh warga setempat.
“Kemarin saya kunjungan kerja ke Geopark Ciletuh dan saya kaget karena ada salah satu puncak diberi nama Puncak Aher, dan itu warga setempat yang memberikan nama karena saya pernah ke sana dan difoto di sana,” kata Aher Gubernur, di Bandung, Senin (16/4/2018).
Ia menuturkan, puncak Aher bisa diakses lewat arah masuk ke Geopark Ciletuh dari Pal Tiga, Kabupaten Sukabumi.
“Itu kan ada tiga arah menuju Geopark Ciletuh, pertama dari Waluran, kedua arah Palabuhanratu, dan ketiga arah dari Pal Tiga,” kata Aher kepada Antara.
Dari arah Pantai Parangpang ke Pal Tiga itu ada beberapa puncak yang digunakan untuk paralayang.
“Nah, gara-gara gubernur ke situ dan difoto di situ dinamai Puncak Aher,” kata dia pula.
Aher mengatakan selain Ciletuh, UNESCO juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG. Pengesahan itu disampaikan dalam sidang Executive Board Unesco ke-204, Komisi Programme and External Relations, Kamis (12/4/2018) lalu di Paris, Prancis.
“Dua hari lalu kami dapat kabar dari Sidang UNESCO di Paris, Prancis. UNESCO sudah bersepakat menetapkan beberapa geopark di dunia,” kata Aher.
Ia melanjutkan, dua di antaranya dari Indonesia, yaitu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, dan yang kedua Geopark Rinjani di NTB.
Proses penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi jaringan UGG terbilang cepat. Padahal biasanya, lanjutnya, proses yang ditempuh sepuluh tahun setelah penetapan geopark nasional.
“Tiga tahun lalu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Pemerintah Pusat dan langsung kami ajukan ke UNESCO sebagai UGG. Ternyata, Alhamdulillah diterima,” ujar Aher. (ant/tna/ipg)