Jumat, 19 April 2024

Waspada Diabetes Sejak Dini

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi Diabetes. Foto: Pixabay

Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, diabetes merupakan induk dari segala penyakit tidak menular apalagi bila diidap sejak kecil.

“Ini adalah penyakit tidak menular yang menggerogoti tubuh bila tidak terkendali dan juga menggerogoti biaya kesehatan yang tidak sedikit,” ujar Piprim dikutip Antara, Minggu (14/11/2021).

Piprim mengatakan, bila sejak kecil seseorang sudah terdiagnosa diabetes tipe 1 atau tipe 2, maka potensi untuk mengalami penyakit tidak menular kronis lain saat dewasa akan jauh lebih tinggi.

Diabetes yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan komplikasi seperti gagal ginjal, gagal jantung, kebutaan, kerusakan sistem saraf, dan penyakit kronis lain.

“Oleh sebab itu, orang tua tidak perlu ragu memeriksakan kadar gula darah anak. Terutama bila anak mengalami gejala diabetes seperti 3P dan ada riwayat diabetes dalam keluarga,” kata Piprim.

Gejala 3P yang dimaksud adalah anak sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi), dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri).

Tiga gejala yang kerap disebut 3P itu merupakan gejala umum pada penderita diabetes melitus tipe 1 dan bisa terjadi pada anak.

Pemeriksaan atau skrining diabetes pada anak, kata Piprim, akan sangat membantu penanganan atau tata laksana diabetes pada anak, karena seringkali pasien datang dalam kondisi yang sudah berat sehingga sulit untuk ditangani.

Diabetes melitus adalah kondisi medis kronis yang menyebabkan masalah dengan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan, terutama gula (karbohidrat), menjadi bahan bakar bagi tubuh.

Piprim menjelaskan, ada dua bentuk diabetes yang paling umum dikenal masyarakat. Yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kedua bentuk diabetes ini bisa terjadi di usia berapa pun termasuk anak-anak.

Pemeriksaan atau skrining diabetes pada anak, menurut Piprim, akan sangat membantu penanganan atau tata laksana diabetes pada anak, karena seringkali pasien datang dalam kondisi yang sudah berat sehingga sulit untuk ditangani.

“Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang dapat mengatur glukosa di dalam aliran darah,” jelas Piprim.

Sebaliknya, diabetes tipe 2 terjadi akibat tingginya hormon insulin yang diproduksi tubuh, namun hormon ini tidak bisa bekerja sebagaimana seharusnya. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tidak terkontrol.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs