Rabu, 9 Juli 2025

Pentingnya Kepemimpinan Transformatif  Menghadapi Era New Normal

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Imam Wijoyo, penulis buku18 Praktik Kepemimpinan Transformatif,. Foto: Istimewa

“Tidak berlebihan bila buku ini dianalogikan sebagai Vaksin. Selain membentuk daya tahan, ia juga merupakan solusi kepemimpinan yang adaptif. Utamanya kepemimpinan ‘Kenormalan baru’ yang memadukan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sentuhan spiritualitas,” ungkap Errol Jonathans, CEO Suara Surabaya Media kala itu (sebelum meninggal dunia, red) dalam prakata pada buku karya Imam Wijoyo.

Imam Wijoyo pengelola Indonesia Winning Institute menjelaskan latar belakang buku berjudul  “18 Praktik Kepemimpinan Transformatif, Panduan Kepemimpinan di Saat Stabil dan  Kondusif, hingga Situasi Tidak Pasti, Tidak Menentu dan Gonjang Ganjing”  berawal dari banyaknya perusahaan yang gulung tikar karena pandemi dan banyak pucuk pimpinan yang mencari berbagai cara mengatasi berbagai permasalahan yang muncul.

“Kepemimpinan yang bersifat transformatif mulai diperdalam dan dijadikan acuan dalam membuat sebuah kebijakan perusahaan. Hal ini dilakukan tentunya tidak lain untuk menyelamatkan perusahaan. Namun, bagaimanakah sebenarnya jenis kepemimpinan yang transformatif dan cocok diterapkan pada masa sekarang ini?” paparnya, Kamis (13/1/2022).

Imam menjelaskan transformasi bisnis merupakan perjalanan yang berkesinambungan dan berlangsung tanpa henti. Menjadi berbahaya apabila perusahaan menjadi stagnan, sedangkan kemajuan teknologi dan perkembangan pasar berubah begitu cepat.

“Pemimpin perlu strategi dan langkah konkrit dalam men-transformasi bisnisnya. Buku ini dimaksudkan untuk mendampingi para pemimpin dalam perjalanan transformasi tersebut”, ungkapnya.

Di dalam buku ini ada enam bagian dalam 18 Praktik Kepemimpinan Transformatif. Enam bagian itu antara lain adalah Hati Seorang Pemimpin (The Heart of Leadership), Fondasi Kepemimpinan (The Foundation of Leadership), Kualitas Kepemimpinan (The Quality of Leadership), Tindakan Kepemimpinan (The Action of Leadership), Kepemimpinan Global (The Global Leadership), dan Kepemimpinan Agile (The Agile Leadership).

Enam bagian tersebut dijelaskan secara detail bersamaan dengan panduan untuk review, refleksi dan rencana aksi agar pembaca dapat merancang tindakan nyata sesuai kondisi, baik disaat stabil dan kondusif, hingga situasi tak pasti atau tak menentu.

“Terkadang dalam tumpukan pekerjaan, waktu yang terbatas, serta banyaknya agenda yang harus dilaksanakan, para pemimpin seringkali tidak memperhatikan, memikirkan, ataupun brainstorm tentang apa lagi yang bisa dilakukan untuk mentransformasi bisnis dan perusahaannya, sehingga bisnisnya tetap bergerak maju, dan tidak stagnan,”urainya.

Singkatnya, kata Imam buku ini bisa dijadikan panduan dalam menghadapi ketidakpastian, ketidak-menentuan dan gonjang-ganjing keadaan.

“Buku ini diharapkan dapat menjadi sparing partner, assisting para leaders, dan sharing friends, seorang teman yang sharing pengalaman dan pemikirannya,” kata Imam yang berencana untuk membuat seminar bersama para pemilik bisnis yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tren kepemimpinan transformatif ini.(man/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 9 Juli 2025
30o
Kurs