
Krek atau kemeretek adalah sensasi bunyi dari terapi ini, terdengar seperti menyakitkan tapi nyatanya pasien yang diterapi tidak merasakan sakit apapun, sebaliknya terasa melegakan bahkan persendian yang terasa tegang dan kaku menjadi rileks.
Terapi ini disebut sebagai terapi Tit Tar atau juga disebut bone setting. Johanes Irawan, ahli terapi Tit Tar dari Master Joe theraphy mengatakan jika bone setting merupakan terapi untuk mengatur posisi tulang atau mengembalikan kedudukan tulang yang bermasalah.
“Bone setting identik dengan kertak pada sendi tulang saat treatment dan bunyi ‘krek’ juga tidak boleh sembarangan karena ada tehniknya,” jelasnya kepada suarasurabaya.net, Senin(31/1/2022)
Selain perbaikan sendi, terapi ini juga merelaksasi otot yang tegang dan gangguan saraf karena tekanan dari sendi yang tidak pas.
Johanes lalu memberi contoh tentang posisi tidur yang salah, misalnya dengan posisi bantal yang terlalu tinggi, dan kasur yang terlalu empuk. Karena ini akan membuat struktur tulang melengkung.
Terapi ini bisa dilakukan untuk semua kalangan, bahkan ada pasiennya anak-anak usia dua tahun yang tulang belakang mengalami masalah hingga ibu-ibu berusia hingga 90 tahun. “Untuk terapi ini saya juga harus melihat keluhan dari tiap-tiap pasien, misalnya pada bagian pundak ataupun di bagian pinggang karena metode yang berbeda,” urainya.
Hasil terapi pun, kata Johanes bisa langsung dirasakan pasien, seperti beberapa pasiennya lansia yang mengeluh tidak bisa jalan, dan datang dengan tongkat dan kursi roda setelah diterapi bisa berjalan tanpa alat bantu.
Terapi ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit, terapi tersebut dilakukan bukan hanya yang dikeluhan pasien semata, tetapi membenarkan posisi tulang mulai dari kepala hingga kaki. (man/tin)