Jumat, 29 Maret 2024

The Laras of Gamelan Merah Putih, Ikhtiar Menghargai Gamelan Warisan Tak Benda Dunia

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Menuju pementasan sebuah bentuk penghargaan Gamelan Indonesia yang meraih penghargaan dari Unesco. Latihan jelang pementasan. Foto: Heri Lentho for suarasurabaya.net

Memaknai ditetapkannya Gamelan oleh Unesco sebagai Warisan Tak Benda Dunia, para pekerja seni pertunjukan Jawa Timur, dijadwalkan merayakannya lewat sebuah platform: Tontonan Gotong Royong. Sebuah platform ekosistem kesenian baru ditengah-tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.

Dengan komitmen serta kesadaran kolektif bersama mewujudkan semboyan Kreatif sebagai Solusi. Tujuan besarnya adalah agar seniman pertunjukan dan para pengguna jasa atau masyarakat luas penikmat dan penonton kesenian terdorong untuk saling membantu dalam mewujudkan kehidupan baru di situasi pandemi Covid-19 ini.

Sejak Covid-19 hadir, lalu berlanjut menjadi pandemi di negeri ini, dan di berbagai negara belahan dunia, komunitas seniman pertunjukan Jawa Timur featuring Sanggar Baladewa Surabaya menggelar sejumlah pertunjukan kesenian dengan semangat kegotongroyongan dan berdisiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai arahan pemerintah.

Mengingatkan saja, para pekerja seni pertunjukan dan seniman juga komunitas-komunitas yang terhubung didalamnya, mengalami dampak mental dan ekonomi yang luar biasa, memerlukan sebuah ruang baru untuk membangkitkan ruang ekspresi berkesenian. Sebagaimana tugasnya dalam menjaga dan mentranformasikan nilai-nilai positif berkehidupan kepada masyarakat.

Gotong-royong dengan penuh kebanggaan merupakan ciri khas yang dikenal dunia sebagai bagian penting bagi warga Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya. Tradisi turun temurun yang dikagumi bangsa lain, Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing, tercermin dalam keseharian masyarakat dan berperan tidak kecil dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebuah lakon repertoar yang naskahnya ditulis Heri Prasetyo alias Heri Lentho ditajuki The Laras Of Gamelan Merah Putih merupakan edisi kedua dari ritual Tontonan Gotong Royong tampil pada Sabtu (5/2/2022) di gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur. Rencananya juga akan tampil streaming agar kolega dan masyarakat penikmat Gamelan Indonesia di negara-negara manca dapat ikut serta menikmatinya.

Seni pertunjukan yang mensubjekkan Gamelan sebagai peran utamanya dalam menyuarakan kebersamaan dalam menjaga keharmonisan dalam bersosial dimasyarakat ini, tampil dalam beberapa bagian. Pada Prolog atau pembuka, Gong bergetar tanda bunyi menggambarkan mencipta semesta. Dan larasnya mengalun dalam denyut kemanak Lanang Wadon sebagai nafas kehidupan makhluk hidup untuk selalu mengingat Sang Maha Pencipta.

Selanjutnya, Dialog. Laras Gamelan yang mencari jejak bunyi untuk dirajut dalam rangkaian kehidupan dan keharmonisan dalam bersosial. Performance membuka Bendera Merah Putih di atas Gong, kemanak dan Gender gamelan yang berdebu, adalah kunci sajian terpenting. Sedangkan pada penutup atau Epilog, mewujudkan Gamelan adalah sebuah keluarga. Larasnya adalah getaran hidup yang terjaga kesadaran dan kewaspadaannya dalam menjaga kehidupan yang tetap harmonis. “Gamelan adalah mataharinya bangsa dalam menjaga persaudaraan Nusantara,” terang Heri Lentho, Kamis (3/2/2022).

Spirit itulah yang mendasari lalu mendorong para pekerja seni dan komunitas seni pertunjukan di Jawa Timur ini untuk tekun dan giat berlatih. Besar harapan bagi semuanya membantu mewujudkan pentas ini kemudian melahirkannya dalam karya sebagai upaya menghadapi dan situasi pandemi COVID-19 yang memang entah kapan selesai.

“Semangat terus menerus mengenalkan Gamelan sebagai penjaga keharmonisan berkebangsaan dan keluarga Indonesia adalah hal yang penting bagi generasi muda bangsa ini. Jangan lupa, UNESCO saja menghargai dan menjadikan Gamelan sebagai warisan Tak Benda Dunia, bagaimana kemudian kita merespon dan menghargai itu. Ini penting dimaknai,” pungkas Heri Lentho. (tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
28o
Kurs