
Musik jazz kembali akan mengalun di Surabaya melalui Bank Jatim Jazz Traffic Festival (JTF) 2025.
Tahun ini, JTF hadir dengan deretan musisi lintas generasi, mulai dari legenda internasional, bintang nasional, hingga talenta lokal yang karyanya berhasil menyita perhatian.
Sejatinya, JTF bukan sekedar panggung musik, tapi juga menjadi ruang pertemuan beragam warna suara.
Festival musik yang selalu dinanti ini konsisten menghadirkan kejutan dari tahun ke tahun. Pada JTF 2025, penonton akan disuguhi penampilan spesial, mulai dari kolaborasi lintas negara, persembahan nostalgia dari musisi legendaris, hingga penampilan artis muda yang tengah mencuri perhatian.
Berikut sepuluh artis yang dipastikan akan meramaikan panggung Jazz Traffic Festival tahun ini:
1. Sheila Majid dan Tohpati
Sheila Majid, ratu jazz Malaysia, dan Tohpati, maestro gitar jazz-fusion Indonesia, akan tampil duet di Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025 pada hari kedua, Minggu 28 September 2025 di Surabaya.
Kolaborasi mereka sudah terjalin sejak 1996, termasuk di album Ku Mohon, dan terus berlanjut hingga perayaan 40 tahun karier Sheila pada 2025.
Sheila, lahir 3 Januari 1965, dikenal dengan suara khas dan musik yang memadukan pop, R&B, dan jazz.
Kariernya dimulai 1984 lewat album Dimensi Baru dan semakin menanjak dengan Emosi (1986). Ia tampil di panggung internasional dan tetap aktif merilis karya baru hingga 2024, termasuk Harum.
Tohpati, lahir 25 Juli 1971, adalah gitaris berpengaruh di Indonesia dengan 10 AMI Awards.
Dia fleksibel memadukan jazz, rock, dan musik tradisional, dengan karya terbaru Retro Funk (2023) dan El Toro (2024).
Bersama Sheila, Tohpati siap menghadirkan duet yang memadukan pengalaman dan keahlian musik lintas negara.
2. Glenn Fredly by The Bakuucakar dan Shabrina Leanor
Melalui Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025, Glenn Fredly by The Bakuucakar akan tampil bersama Shabrina Leanor, menghadirkan kolaborasi musik R&B, jazz, dan soul.
Glenn Fredly Deviano Latuihamallo (1975–2020) adalah penyanyi, penulis lagu, dan produser Indonesia yang dikenal dengan R&B dan soul.
Kariernya dimulai lewat band Funk Section dan album debut GLENN (1998), dengan hits seperti “Kasih Putih”. Glenn merilis lebih dari 10 album, aktif di perfilman, dan menjadi pelatih The Voice Indonesia 2013.
Dia meninggal pada 2020, meninggalkan warisan musik yang kuat dan lagu-lagunya tetap abadi.
The Bakuucakar, band asal Indonesia yang dibentuk 2007, menjadi home band Glenn sejak 2008.
Setelah kepergiannya, band ini tetap eksis membawakan lagu-lagu hits Glenn dan merilis album debut Reformula (2022) dengan Rifka Rachman sebagai vokalis utama, menampilkan jazz, funk, dan R&B sambil tetap mempertahankan semangat kolaborasi mereka bersama Glenn.
Shabrina Leanor (lahir 23 Juli 2000) adalah pemenang Indonesian Idol Musim ke-13 2025 dan juara Karaoke World Championships 2021 di Finlandia.
Berasal dari keluarga musisi dan lulusan Universitas Mercu Buana Jakarta, Shabrina dikenal karena vokalnya yang kuat dan sudah pernah melakukan kolaborasi dengan The Bakuucakar membawakan lagu-lagu Glenn Fredly, seperti “Sedih Tak Berujung” dan “Sesaat Kau Hadir”.
3. Diskoria feat Andien
Diskoria dan Andien akan tampil bersama di Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025, menghadirkan kolaborasi yang memadukan semangat dua genre musik yang berbeda.
Diskoria dibentuk pada 2015 oleh Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat sebagai duo disjoki yang menghidupkan kembali musik disko Indonesia era 1980-an.
Sejak 2019, mereka merilis karya orisinal lewat kolaborasi dengan berbagai musisi, melahirkan lagu-lagu populer seperti “Balada Insan Muda,” “C.H.R.I.S.Y.E,” dan “Serenata Jiwa Lara.”
Pada 2025, mereka meluncurkan album perdana Intonesia dengan sebelas kolaborasi, kini diperkuat formasi baru Merdi Simanjuntak, Daiva Prayudi, Pandji Dharma, dan Rayi Raditia.
Andien, bernama lengkap Andini Aisyah Haryadi, dikenal sebagai salah satu penyanyi jazz papan atas Indonesia.
Memulai debut sejak usia 14 tahun lewat album Bisikan Hati (2000), ia terus menelurkan karya sukses sekaligus meraih berbagai penghargaan bergengsi.
Pada 2025, Andien merayakan 25 tahun perjalanan karier sekaligus ulang tahunnya yang ke-40, menjadikannya sosok penting dalam perkembangan musik Indonesia.
4. Ardhito Pramono
Ardhito Pramono, musisi kelahiran Jakarta 22 Mei 1995, dikenal sebagai penyanyi jazz muda berbakat dengan karya yang emosional.
Kecintaannya pada musik sudah tumbuh sejak kecil dari neneknya, Sarwi Mumpuni, dan ia mulai dikenal luas setelah kembali dari pendidikan di Australia.
Lagu Waking Up Together With You (2022) menjadi salah satu karya paling personal Ardhito.
Ditulis saat masa sulit di penjara, lagu ini lahir dari kerinduan untuk selalu ada di sisi putrinya, Asmara Pramono atau Ara, menjadikannya doa sederhana seorang ayah dalam bentuk musik.
Selain itu, Ardhito juga dikenal lewat lagu-lagu seperti Bitterlove, Fine Today, dan Sudah, yang masing-masing menyentuh tema cinta, harapan, dan penerimaan diri.
Lewat karyanya, dia terus menghadirkan musik yang menenangkan sekaligus menyentuh hati pendengar.
5. Indro Hardjodikoro Group dan Indra Qadarsih
Indro Hardjodikoro Group dan Indra Qadarsih akan tampil bersama di Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025, mempertemukan dua musisi senior dengan perjalanan panjang di musik Indonesia.
Indro Hardjodikoro, lahir di Jakarta 14 Desember 1968, dikenal sebagai salah satu bassist terbaik tanah air.
Ia mulai dikenal saat bergabung dengan Halmahera di era 1990-an, lalu diajak Erwin Gutawa tur Amerika bersama Ruth Sahanaya pada 1993.
Sejak itu, Indro aktif di festival jazz besar, berkolaborasi dengan musisi dunia seperti Dave Koz dan Kenny Garrett, merilis album solo Feels Free (2010), serta terus hadir dengan format grup maupun orkestra.
Indra Qadarsih, lahir di Jakarta 1 April 1971, adalah mantan kibordis Slank sekaligus pendiri BIP bersama Bongky dan Pay pada 1997.
Putra Titi Qadarsih, aktris senior ini juga aktif sebagai sound engineer dan penata musik film, menggarap karya untuk Virgin, Comic 8, hingga Wage.
Jejak panjangnya di musik pop, rock, dan film menjadikan Indra sosok penting yang konsisten berkarya di industri hiburan Indonesia.
6. Raisa
Raisa Andriana, penyanyi kelahiran Jakarta 6 Juni 1990, dikenal sebagai salah satu diva pop Indonesia.
Namanya melejit lewat single Serba Salah (2010) yang membawanya meraih AMI Awards 2012 untuk Pendatang Baru Terbaik. Sejak itu, Raisa konsisten berkarya dengan merilis beberapa album, mendirikan Juni Records, hingga mengoleksi 17 AMI Awards.
Tahun ini, Raisa merilis album kelima bertajuk ambiVert (25 Juni 2025) yang berisi 11 lagu ciptaannya sendiri.
Album ini lahir dari lokakarya bersama Lafa Pratomo, Rendy Pandugo, dan Rishanda Singgih, menghadirkan balada emosional hingga lagu upbeat. Kolaborasi dengan Barsena Bestandhi, Rony Parulian, dan mendiang Gusti Irawan menambah warna pada album tersebut.
Salah satu lagu andalan, Tetap Bukan Kamu, duet Raisa dengan Rony Parulian, kini jadi lagu Raisa nomor satu di Spotify. Liriknya bercerita tentang cinta yang masih tersisa meski hubungan berakhir, dan harmoni keduanya membuat lagu ini begitu emosional serta mudah diterima pendengar.
7. Bernadya
Bernadya, penyanyi dan penulis lagu kelahiran Surabaya, memulai kariernya di The Voice Kids Indonesia 2016.
Pada 2018, ia membentuk duo bersama kakaknya bernama Celine & Nadya, sebelum menjalani karier solo pada 2022 dengan single debut Apa Mungkin, yang langsung populer dan membawanya menjadi nominasi Pendatang Baru Terbaik di AMI 2023.
Lagu-lagu Bernadya kerap bertema romansa melankolis dan patah hati, seperti Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, yang menyampaikan pesan ketegaran dan harapan meski hidup penuh tantangan.
Ia dikenal sebagai salah satu penyanyi perempuan dengan lagu terbanyak di tangga lagu dan memecahkan rekor Spotify sebagai artis paling banyak didengarkan dalam sehari.
Belum lama ini, Bernadya berkolaborasi dengan JKT48 dalam lagu Percik Kecil, yang bercerita tentang cinta yang meredup dan meninggalkan kesedihan.
Dalam menciptakan lagu, ia lebih memilih bahasa sederhana yang mudah dipahami, terinspirasi dari pengalaman pribadi atau kisah orang lain.
8. The Lantis
The Lantis hadir sebagai salah satu band indie pop yang cukup menonjol di tengah ramainya musik indie.
Nama mereka makin dikenal sejak merilis single Bunga Maaf pads 15 November 2024. Lagu dengan nuansa melankolis ini bercerita tentang penyesalan dan sulitnya meminta maaf, sehingga cepat mendapat tempat di hati pendengar.
Band asal Jakarta Selatan ini berdiri pada 2019 dengan formasi Giri Virandi (bass & vokal), Ravi Rinaldy (gitar & vokal), Muhammad Rifki Dzaky Fauzan alias Ojan (gitar), dan Risyad Fabrian (drum). Setelah Risyad keluar, The Lantis kini beranggotakan tiga orang.
Dengan warna musik retro bercampur indie pop modern, mereka terinspirasi musisi terkenal seperti Naif, The Changcuters, The Beatles, hingga Arctic Monkeys.
9. PAWITRA
PAWITRA, band independen asal Surabaya, menawarkan warna baru dengan perpaduan jazz-pop modern dan nuansa nostalgia.
Dibentuk oleh Fenny Febian (vokal & bass), Sahtanta atau Tanta (gitar, backing vocal), dan Dicky (drum), mereka menghadirkan musik yang sarat cerita personal, sejalan dengan makna nama PAWITRA yang berarti kesucian dan ketulusan.
Mereka merilis debut album bertajuk SUMMIT pada Agustus 2025 yang berisi sembilan lagu bertema perjalanan emosional dari jatuh cinta, cemburu, patah hati, hingga ikhlas.
Album SUMMIT menjadi penanda kematangan PAWITRA sejak memperkenalkan diri lewat single ‘Intensi Asa” pada 2024, dengan ciri khas sentuhan sytnh, gitar jazz, dan nuansa retro.
Di Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025, PAWITRA akan membawakan lima hingga enam lagu dari album SUMMIT yang diantaranya ialah Semesta Punya Cerita, Tutur BAsa, Pura-Pura, dan Intensi Asa.
Mereka menyiapkan aransemen baru dengan tambahan player, narasi penghubung antar lagu, serta konsep visual pop retro lengkap dengan kostum khusus buatan sendiri.
Semua itu, dihadirkan untuk memperkuat pengalaman musikan yang intim, hangat, dan estetik.
10. FIVE SUB
FIVE SUB adalah kolaborasi unik lima gitaris asal Surabaya yang terdiri dari Muhammad Ilman, Achmad Taufik, Arfan Ardian, Ambardi Cahyo, dan Anugrah Kusuma.
Kelimanya sebelumnya dikenal sebagai session player, namun ingin menciptakan karya instrumental yang lebih bebas, sehingga lahirlah proyek fusion dengan album perdana mereka.
Single pertama mereka, Rek Ayo Rek, mengaransemen ulang lagu legendaris Surabaya dengan sentuhan masing-masing personel, mulai dari glam rock, fusion, progressive rock, bebop jazz, hingga kombinasi rock alternatif dengan dangdut dan keroncong.
Single berikutnya, Road To Gembong Avenue, membawa nuansa fusion jazz 80-an ala Casiopea dan Karimata.
Meski berasal dari latar musik berbeda, lima gitaris ini percaya enam senar gitar bisa menyatukan mereka.
Dengan energi dan warna musik yang kaya, FIVE SUB siap memperkenalkan karya fusion Surabaya ke panggung nasional dan internasional.
Tentang Jazz Traffic Festival
Jazz Traffic sendiri awalnya adalah program siaran di Radio Suara Surabaya yang sudah mengudara sejak tahun 1983. Bahkan, Bubi Chen sang virtuoso musik jazz internasional dari Surabaya pernah terlibat dalam siaran Jazz Traffic sejak tahun 1985 sampai akhir hayatnya pada tahun 2012.
Saat ini, siaran Jazz Traffic tidak hanya memperdengarkan komposisi-komposisi jazz, tapi juga mengenalkan sub genre Jazz Tradisional, Free Jazz, hingga Jazz Kontemporer. Selama mengudara, Jazz Traffic telah membentuk komunitas-komunitas jazz yang solid, tidak hanya di Kota Surabaya, tapi juga kota-kota lain di Indonesia.
Program Jazz Traffic yang dibidani Errol Jonathans ini, lantas diabadikan dalam sebuah acara live performance para musisi jazz Indonesia bertajuk Jazz Traffic Festival (JTF).
Jazz Traffic Festival digelar pertama kali pada 27-28 Nopember 2011 di Grand City Surabaya. Jazz Traffic Festival 2025 yang digelar 27-28 September ini merupakan gelaran ke-12 kalinya.
Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025 mengusung tema Be Yourself yang diartikan sebagai kebebasan menjadi diri sendiri tanpa harus takut kehilangan identitas bahwa acara ini memiliki ciri khas sendiri yang tak dimiliki oleh festival yang lainnya.
Tiket Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025 bisa didapatkan di www.jazztraffic.com.
Penonton yang sudah memiliki tiket hari kedua atau tiket terusan dua hari Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025 hanya perlu menambah Rp75.000 untuk menikmati special show Sheila Majid Live with Tohpati. Penonton yang belum memiliki tiket hari kedua, tiket khusus untuk menonton Sheila Majid Live with Tohpati senilai Rp125.000 per orang.
Daftar artis yang akan tampil di Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025
Hari Pertama, Sabtu, 27 September 2025:
- Raisa
- Ardhito Pramono
- Diskoria feat Andien
- Denny Caknan
- Coldiac
- Suara Kayu
- Celia Noreen
- 1Tengah
- Five Sub
- Resident Rush
- Wijaya 80
- Jazz Band Winner
Hari Kedua, Minggu, 28 September 2025:
- Sheila Majid live with Tohpati (Special Show)
- Glenn Fredly live by The Bakuucakar feat Shabrina Leanor
- Bernadya
- Indro Hardjodikoro Group feat Indra Qadarsih
- The Lantis
- Daun Jatuh
- The Skuy
- PAWITRA
- Undbodevan
- Petra Choir
- Jazz Band Winner. (ata/rid)