Minggu, 23 November 2025

5 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Kafein yang Sering Diabaikan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kopi dapat meningkatkan energi, mendukung kesehatan jantung hingga menurunkan risiko diabetes. Foto: Health

Kopi dan minuman berenergi kerap menjadi pilihan untuk meningkatkan tenaga dan konsentrasi. Namun, konsumsi kafein berlebihan bisa memberi tekanan pada tubuh dan pikiran.

Menurut dr. Nisha ahli gizi di Motherhood Hospital, banyak orang tidak menyadari betapa cepatnya kafein menumpuk dalam tubuh, memengaruhi kondisi fisik maupun psikologis.

Dilansir dari Antara, berikut lima tanda tubuh kelebihan kafein yang perlu diwaspadai:

1. Tremor, gelisah, atau gugup tanpa alasan
Kafein memblokir adenosin, menstimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan dan memicu pelepasan adrenalin berlebih, yang berdampak dapat memperburuk gangguan kecemasan, meningkatkan stres, serta memengaruhi fokus dan suasana hati.

2. Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak
Dengan waktu paruh 5–6 jam, kafein menunda siklus tidur nyenyak jika dikonsumsi terlalu sore. Dampak pada kesehatan seperti tidur buruk mengganggu proses pemulihan, imunitas, dan regulasi suasana hati.

3. Jantung berdegup kencang atau tidak beraturan
Kelebihan kafein memicu adrenalin berlebih menstimulasi jantung hingga meningkatkan detak dan ketidakteraturan.

Sebuah laporan oleh Journal of Psychopharmacology menunjukkan bahwa stres kardiovaskular dan palpitasi yang terus-menerus memerlukan evaluasi medis.

4. Masalah pencernaan, seperti kram, refluks, atau sakit lambung
Hal ini lantaran kafein bersifat diuretik, laksatif, dan meningkatkan produksi asam lambung, di mana berdampak pada kesehatan seperti dapat menyebabkan dehidrasi, malabsorpsi nutrisi, dan iritasi gastrointestinal.

5. Sakit kepala atau nyeri hebat saat berhenti konsumsi kafein
Kafein menyempitkan pembuluh darah otak, dan penghentiannya menyebabkan pelebaran kembali yang memicu rasa sakit.

Hal itu berdampak menunjukkan ketergantungan dan dapat menyebabkan siklus withdrawal yang menyakitkan.

Adapun kiat mengurangi konsumsi kafein seperti memperbanyak mengonsumsi air putih mendukung detoksifikasi, gunakan metode bertahap dengan mengurangi 25–50 mg setiap 3–4 hari untuk meminimalkan sakit kepala dan kelelahan.

Kemudian, bisa mengganti dengan teh hijau, teh hitam, atau kopi tanpa kafein, serta tetapkan batas waktu kafein seperti tidak mengonsumsinya sebelum pukul 12.00–14.00 untuk menghindari gangguan tidur.

Namun, jika tubuh mengalami gejala berat seperti detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, kecemasan ekstrem, atau serangan panik, segera hubungi dokter. (ant/fan/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 23 November 2025
24o
Kurs