
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi di berbagai sektor, terutama industri teknologi. Sejumlah perusahaan besar diketahui telah merumahkan puluhan hingga ratusan karyawan, dan tren ini tampaknya masih berlanjut hingga saat ini.
Bagi mereka yang terdampak, kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba bukan hanya menyisakan tekanan finansial, tapi juga memicu rasa cemas dan ketidakpastian akan masa depan. Pikiran soal bagaimana memenuhi kebutuhan harian, membayar cicilan, atau menanggung biaya hidup tanpa penghasilan tetap bisa sangat membebani.
Namun, situasi ini bukan akhir segalanya. Jika baru saja mengalami layoff atau PHK, ada beberapa langkah krusial yang bisa diambil untuk menata ulang kondisi keuangan agar tetap stabil dan terkontrol.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan setelah terkena PHK untuk menjaga keamanan finansial dan bangkit kembali:
1. Evaluasi Kondisi Keuangan Saat Ini
Langkah pertama, buat daftar semua aset (tabungan, dana darurat, investasi) dan kewajiban (utang, cicilan, tagihan bulanan).
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui posisi keuanganmu saat ini agar bisa merencanakan ke depan secara realistis.
2. Buat Anggaran Ketat dan Prioritaskan Pengeluaran
Pangkas semua pengeluaran non-esensial, fokuslah pada kebutuhan dasar seperti makanan, listrik, air, kesehatan, dan transportasi.
Untuk hal ini, gunakan metode budgeting sederhana seperti 50/30/20 atau bisa disesuaikan dengan kondisi saat PHK, misalnya jadi 80 persen kebutuhan pokok, 20 persen darurat.
3. Maksimalkan Dana Darurat
Jika kamu punya dana darurat, gunakan secara bijak dan bertahap. Jangan langsung tarik semua.
Idealnya, dana darurat cukup untuk 3–6 bulan biaya hidup.
4. Cari Tahu Hak dan Tunjangan Pasca PHK
Periksa kembali beberapa tabungan. Seperti uang pesangon dan kompensasi jika mendapatkan sebelum PHK karena sesuai UU Ketenagakerjaan.
Serta cek BPJS Ketenagakerjaan karena bermanfaat untuk para pekerja sebagai Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang berupa tunjangan uang tunai, pelatihan kerja, dan akses lowongan kerja.
5. Jangan Tambah Utang Baru
Hindari mengambil utang konsumtif seperti KTA, kartu kredit, PayLater selama masa transisi.
Jika terpaksa berutang, cari pinjaman berbunga rendah, dengan tenor singkat dan tujuan yang jelas.
6. Cari Sumber Penghasilan Sementara
Manfaatkan skill atau hobi untuk kerja freelance, jualan online, atau proyek temporer. Platform yang bisa dicoba yaitu Sribulancer, Fiverr, Tokopedia, Shopee, Instagram.
7. Jangan Lupakan Asuransi
Jika asuransi kesehatan ikut berhenti karena PHK, pertimbangkan seperti BPJS Kesehatan mandiri dan asuransi pribadi dengan premi ringan
Tujuan asuransi tersebut adalah agar pekerja yang PHK tetap terlindungi dari biaya medis mendadak.
8. Bangun Jaringan dan Perbarui CV
Ini bukan hanya soal keuangan, tapi persiapan mencari kerja baru dengan memperbarui profil LinkedIn, mengikuti komunitas profesional, dan kirim CV secara strategis.
Kehilangan pekerjaan memang berat, tapi ini bisa jadi titik balik untuk mengevaluasi keuangan, skill, dan arah karier. Kuncinya adalah tetap tenang, realistis, dan aktif bergerak.(dra/lta)