
Google tengah menghadapi persidangan besar dalam kasus antimonopoli di Amerika Serikat, dan berjuang mempertahankan dominasi bisnis mesin pencarinya yang selama ini menjadi pilar kesuksesan perusahaan.
Dilansir Antara dari The Verge, Minggu (11/5/2025), sejumlah eksekutif tinggi Apple pun ikut memberikan kesaksian dalam berbagai tahap persidangan, dengan sebagian besar pernyataan mereka justru cenderung mendukung Google.
Salah satunya Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Apple, yang dalam keterangannya menyebut Google kini beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dan tidak lagi menjadi kekuatan tak terbendung seperti dulu. Ia berpendapat dominasi Google sebagian besar sebaiknya tetap dibiarkan.
Jika kedekatan antara Apple dan Google terlihat mengejutkan, maka perlu diketahui adanya angka kunci di balik hubungan tersebut, yakni USD 20 miliar (sekitar Rp330,4 triliun).
Jumlah inilah yang dibayarkan Google setiap tahun kepada Apple sebagai bagian dari kesepakatan pembagian pendapatan, agar Google tetap menjadi mesin pencari default di browser Safari.
Apple juga menyatakan bahwa kesepakatan mereka dengan Google Search mungkin tidak diperlukan dalam jangka panjang. Namun, perusahaan tetap berupaya menjaga kemitraannya dengan Alphabet, induk perusahaan Google.
Argumen ini disampaikan Cue saat memberikan kesaksian dalam persidangan antimonopoli yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ). Kasus tersebut berfokus pada dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha, terkait dominasi Google sebagai mesin pencari default di perangkat Apple.
Sebagai catatan, Google dituduh menyalahgunakan posisinya untuk menguasai pasar pencarian (browser) dan teknologi periklanan digital secara ilegal, yang menjadi inti perkara antimonopoli yang kini bergulir di pengadilan AS. (ant/dra/bil/ham)