
Dokter Kanya Ayu Paramastri spesialis anak menganjurkan para orang tua berhati-hati dalam memberikan obat batuk dan pilek kepada anak.
Kanya menyampaikan bahwa orang tua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
“Orang tua harus tahu gejalanya apa. Jangan sampai jadi over treatment,” katanya dilansir dari Antara pada Selasa (29/7/2025).
Dia menjelaskan bahwa batuk pilek biasa umumnya ditandai dengan gejala seperti hidung meler, suara menjadi serak, dan batuk ringan.
Batuk pilek yang disertai gejala lebih berat seperti demam tinggi dan nyeri badan, menurut dia, bisa jadi mengindikasikan bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
“Jangan sampai yang seharusnya belum perlu diterapi secara berlebihan, jadi kita salah beli yang harusnya tanpa demam, justru yang dipilih dengan demam, sehingga suhunya yang tidak demam akhirnya malah jadi turun,” tegasnya.
“Makanya paling penting orang tua tahu dulu gejala di anaknya apa, baru kita pilih sediaan yang ada di apotek dan atau toko obat yang sudah tersertifikasi, yang sesuai dengan gejala si anak apa,” jelasnya.
Dia menyampaikan bahwa obat yang dijual di apotek seharusnya sudah melewati banyak prosedur pemeriksaan keamanan serta memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Obat batuk dan pilek untuk anak ada yang bisa dibeli tanpa resep dokter di apotek, tetapi penggunaannya tetap harus dilakukan secara hati-hati. (ant/ata/saf/ipg)