Jumat, 11 Juli 2025

Diabetes Ancam Generasi Muda, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Anak yang terkena diabetes harus menyuntik insulin. Foto: Antara

Diabetes yang dulunya identik dengan usia lanjut, kini mulai menyerang generasi muda. Fenomena ini dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan garam, kurang gerak karena terlalu sering menggunakan gawai, serta stres berkepanjangan.

Kondisi tersebut mempercepat resistensi insulin dan memicu diabetes tipe dua yang kini makin sering menyerang anak-anak dan remaja.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Kamis (24/6/2025), peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada remaja bahkan anak-anak memang menjadi kekhawatiran serius. Gaya hidup serba cepat dan kurang gerak membuat anak muda, termasuk generasi Z dan Alpha semakin rentan.

Paparan kadar gula darah tinggi sejak muda mempercepat komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan bahkan resiko amputasi.

Tidak hanya secara fisik, dampaknya juga meluas ke psikologis seperti mengalami kecemasan dan depresi. Potensi komplikasi juga dapat memengaruhi kepercayaan diri interaksi sosial, dan bahkan pilihan karier.

Adapun beberapa faktor penyebab diabetes pada generasi muda, yakni

  1. Malnutrisi sejak kecil
    Masalah gizi pada masa awal kehidupan dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes.
  2. Pola makan tidak seimbang
    Konsumsi berlebih makanan manis, olahan, dan rendah serat berkontribusi pada lonjakan gula darah.
  3. Minimnya aktivitas fisik
    Gaya hidup pasif tanpa olahraga menurunkan sensitivitas insulin dan memperbesar peluang terkena diabetes.
  4. Obesitas
    Lemak berlebih, terutama di area perut, memicu risiko diabetes meskipun tidak semua penderita tampak gemuk.
  5. Faktor genetik
    Riwayat keluarga, termasuk dari kakek-nenek, bisa mewariskan risiko diabetes ke generasi berikutnya.
  6. Perubahan gaya hidup modern
    Pola hidup tidak sehat yang minim gerak dan tinggi tekanan psikologis turut mempercepat munculnya diabetes pada remaja.

Sementara gejala diabetes pada generasi muda, yakni:

  1. Sering haus
    Merasa sangat haus dan ingin terus minum.
  2. Sering buang air kecil
    Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama malam hari.
  3. Nafsu makan tinggi
    Sering merasa lapar dan ingin makan lebih banyak dari biasanya.
  4. Berat badan turun
    Turun berat badan meskipun makan banyak.
  5. Penglihatan kabur
    Pandangan menjadi buram akibat pengaruh kadar gula darah yang tinggi pada lensa mata.
  6. Luka sulit sembuh
    Luka, terutama di kaki, butuh waktu lama untuk pulih.
  7. Sering pusing dan lemas
    Tubuh terasa lemah karena kadar gula darah yang naik-turun secara drastis.

Pemerintah sendiri telah mendorong gaya hidup sehat melalui kampanye seperti GERMAS dan kebijakan pajak minuman berpemanis. Namun, upaya ini perlu diperkuat dengan pembatasan iklan makanan tidak sehat dan penyediaan fasilitas olahraga.

Sekolah dan orang tua punya peran besar dalam membentuk kebiasaan sehat sejak dini. Sementara itu, generasi muda juga perlu sadar akan risiko diabetes dan aktif menjaga kesehatan.

Pencegahan diabetes pada generasi muda bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, mengelola stres, serta cek gula darah secara berkala. Upaya ini penting dilakukan sejak dini untuk mencegah risiko komplikasi di masa depan. (ata/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 11 Juli 2025
27o
Kurs