Rabu, 23 Juli 2025

Dokter Anak: Vaksinasi Primer dan Tambahan Wajib untuk Perlindungan Anak

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ali Kuncoro Pj Wali Kota Mojokerto ketika memberikan vaksin Polio kepada siswa di kota setempat beberapa waktu lalu. Foto: Humas Pemkot Mojokerto Ilustrasi - Ali Kuncoro Pj Wali Kota Mojokerto ketika memberikan vaksin Polio kepada siswa di kota setempat pada 2024. Foto: Humas Pemkot Mojokerto

Dokter Jessica Sugiharto spesialis anak mengingatkan orang tua untuk memenuhi vaksin anak, termasuk yang primer dan tambahan, demi menjaga kesehatan dan membentuk imunitas tubuh terhadap beragam penyakit.

Salah satu vaksin primer yang perlu diberikan kepada anak, kata Jessica, adalah DPT, yang bisa diberikan pada usia 2-4 bulan dan dosis tambahan pada usia 18 bulan, usia prasekolah lima tahun dan usia sekolah 10 hingga 12 tahun.

Fungsi vaksin itu adalah untuk melindungi anak dari tiga penyakit yaitu difteri, pertusis atau batuk 100 hari dan tetanus. Setelah tiga dosis primer diberikan, proteksi terhadap infeksi bakteri mampu melindungi anak antara lain dari pertusis sebesar 85 persen.

Dosis tambahan vaksin DPT akan membuat imunitas tetap terjaga. Jika dosis tambahan tidak diberikan pada usia sekolah, maka proteksi akan menurun hingga lima sampai 10 tahun.

Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orang tua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.

“Vaksin pertama yang lebih berfokus pada penyakit pernapasan misalnya vaksin influenza yang bisa diberikan mulai usia enam bulan dan bisa diberikan booster (penguat) setiap tahun,” ujar Jessica dilansir dari Antara, Selasa (22/7/2025).

Vaksinasi influenza, katanya, mampu melindungi anak dari virus tipe A dan tipe B dan menunjukkan efektivitas sekitar 6-12 bulan. Vaksin tersebut bisa dilakukan setidaknya setahun sekali karena virus influenza kerap bermutasi.

Vaksinasi tambahan kelompok selanjutnya adalah perlindungan terhadap saluran cerna yang diakibatkan lingkungan misalnya melalui makanan, tangan, kotoran dan lainnya, antara lain dengan vaksinasi hepatitis A yang diberikan mulai dari usia satu tahun. Dosis selanjutnya diberikan pada usia enam hingga 18 bulan setelah dosis pertama, untuk melindungi tubuh dari infeksi virus hepatitis A yang menyerang hati.

Vaksin hepatitis A memberikan perlindungan mencapai 95 persen untuk satu dosis, dan 100 persen melindungi selama 20 tahun dan untuk dua dosis sehingga tidak perlu booster ulang karena imunitas telah tercapai dengan baik.

Vaksin tambahan lain yang bisa diberikan adalah MMR untuk memberikan perlindungan terhadap campak, gendongan, dan rubella. Vaksin MMR bisa diberikan ketika anak berusia 15 bulan, sementara dosis tambahan bisa diberikan dalam rentang 5 sampai 7 tahun setelah dosis pertama

Setelah pemberian dua dosis, lanjut dia, perlindungan pada penyakit tersebut mampu mencapai sepuluh hingga 20 tahun. (ant/ata/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 23 Juli 2025
30o
Kurs