
Bulan Zulqa’dah memiliki kedudukan istimewa dalam Islam sebagai salah satu bulan haram yang dimuliakan oleh Allah. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk berfokus pada ibadah dan amal kebaikan, serta menjauhi kemaksiatan.
Dilansir laman resmi Muhammadiyah, terdapat dua amalan utama yang dianjurkan pada bulan Zulqa’dah, yaitu melaksanakan ibadah haji dan umrah, serta memperbanyak amal shalih sembari menghindari perbuatan dosa, lengkap dengan dalil-dalil yang memperkuat anjuran tersebut.
1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Zulqa’dah merupakan salah satu bulan yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai bagian dari bulan-bulan haji. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan dan melaksanakan ibadah haji, yang dimulai dengan pelaksanaan manasik haji.
Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 197:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan tertentu, barang siapa yang memantapkan niatnya dalam bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh berkata kotor, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan pada saat mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal. (QS. Al-Baqarah: 197)
Ayat ini menjelaskan bahwa Zulqa’dah, bersama dengan bulan Syawal dan sebagian bulan Dzulhijjah, adalah waktu yang ditentukan untuk melaksanakan ibadah haji. Selain itu, umrah juga sangat dianjurkan pada bulan ini.
Rasulullah SAW sering melaksanakan umrah pada bulan Zulqa’dah, sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: مَا اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا فِي ذِي الْقَعْدَةِ
Artinya: Dari Aisyah (diriwayatkan) ia berkata: Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan umrah kecuali pada bulan Zulqa’dah. (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Hadis ini menunjukkan bahwa bulan Zulqa’dah menjadi waktu yang sangat tepat untuk melaksanakan umrah. Bahkan, menurut Ibnu Qayyim, umrah pada bulan Zulqa’dah dan bulan-bulan haji lainnya memiliki nilai yang setara dengan ibadah haji itu sendiri, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam Latha’if al-Ma’arif.
2. Memperbanyak Amal Shalih dan Menjauhi Kemaksiatan
Selain melaksanakan ibadah haji dan umrah, bulan Zulqa’dah juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak amal shalih dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Hal ini sangat penting karena Zulqa’dah adalah bulan haram, di mana dosa yang dilakukan pada bulan ini mendapat ganjaran yang lebih besar.
Al-Qur’an mengingatkan kita dalam Surat At-Taubah ayat 36:
…فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ…
Artinya: …maka janganlah kamu menzalimi dirimu pada bulan-bulan itu…”. (QS. At-Taubah: 36)
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk menjaga diri dari perbuatan zalim, termasuk kemaksiatan. Perbuatan zalim pada bulan haram, seperti Zulqa’dah, dapat merusak amal kebaikan dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.
Oleh karena itu, bulan Zulqa’dah adalah waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak amal shalih, seperti bersedekah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berbuat baik kepada sesama.
Sementara itu, kita juga harus menghindari perbuatan dosa, seperti perkataan kotor, perbuatan fasik, atau perselisihan, yang dilarang dalam Al-Qur’an. Bulan Zulqa’dah adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah haji dan umrah, serta memperbanyak amal shalih.
Selain itu, kita juga harus berhati-hati dalam menjaga diri dari perbuatan dosa, karena bulan ini termasuk dalam bulan haram yang sangat dimuliakan. Marilah kita manfaatkan bulan Zulqa’dah sebagai ladang untuk menanam kebaikan, memanen takwa, dan meraih ridha Allah.(dra/bil/ham)