
Google meluncurkan fitur baru bernama Guided Learning dalam Gemini, platform kecerdasan buatan (AI) mereka yang dirancang seperti pengajar virtual, bertujuan membantu pengguna memahami konsep suatu informasi secara mendalam, bukan sekadar memberikan jawaban instan.
Dilansir dari Tech Crunch, Kamis (7/8/2025), peluncuran ini dilakukan sekitar seminggu setelah OpenAI meluncurkan fitur serupa bernama Study Mode di ChatGPT yang juga difokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis.
Langkah kedua raksasa teknologi ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa chatbot AI dapat merusak proses belajar karena cenderung hanya menyajikan jawaban langsung, tanpa mendorong pemahaman konseptual.
Baik Google maupun OpenAI kini mencoba menanggapi isu tersebut dengan memposisikan produk mereka sebagai alat bantu pembelajaran aktif, bukan sekadar mesin pencari jawaban.
“Apakah Anda sedang mempersiapkan ujian tentang enzim, menulis draf awal makalah tentang pentingnya populasi lebah bagi sistem pangan kita, atau menekuni hobi fotografi, Guided Learning adalah mitra berpikir kolaboratif yang membantu Anda memahami setiap langkahnya,” ujar Maureen Heymans VP of Learning & Sustainability Google.
Dengan Guided Learning, Gemini akan membagi persoalan ke dalam langkah-langkah kecil dan menyesuaikan penjelasan sesuai kebutuhan pengguna. Respons Gemini akan dilengkapi dengan gambar, diagram, video, serta kuis interaktif untuk membantu pengguna membangun dan menguji pemahaman mereka sendiri.
Google menjelaskan bahwa fitur ini dirancang untuk membantu pengguna menemukan alasan “mengapa” dan “bagaimana” di balik sebuah konsep.
Selain fitur baru ini, Google juga menyempurnakan kemampuan Gemini agar lebih mendukung proses belajar. Kini Gemini dapat secara otomatis menyisipkan gambar, diagram, dan video dari YouTube ke dalam jawaban untuk membantu pengguna memahami topik-topik kompleks.
Pengguna juga bisa meminta Gemini membuat flashcards dan panduan belajar berdasarkan hasil kuis atau materi pelajaran lainnya.(dis/bil/ham)