Rabu, 16 Juli 2025

Google Tampilkan Ringkasan Berita Berbasis AI di Discover, Penerbit Berita Cemas Trafik Menurun

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi logo Google yang tampak di layar handphone. Foto: TechCrunch

Di tengah kekhawatiran penerbit berita terkait penurunan trafik dari Google, perusahaan raksasa pencarian ini mulai meluncurkan fitur ringkasan berbasis AI di Discover, umpan berita utama dalam aplikasi pencarian Google di iOS dan Android.

Kini, alih-alih melihat judul berita dari publikasi besar, pengguna akan melihat logo penerbit di pojok kiri atas, diikuti dengan ringkasan buatan AI yang mengutip sumber-sumber tersebut.

Dilansir dari TechCrunch pada Rabu (16/7/2025), Google mengingatkan bahwa ringkasan ini dibuat dengan AI, yang dapat berisiko menimbulkan kesalahan informasi.

Saat ini, fitur ini belum tersedia untuk semua berita di aplikasi Google. Dalam uji coba yang dilakukan, TechCrunch berhasil melihat ringkasan AI di aplikasi iOS dan Android di AS.

Ketika dihubungi untuk komentar, juru bicara Google mengonfirmasi bahwa peluncuran ini bukan uji coba, melainkan sudah diluncurkan di AS.

Fitur ini akan tersedia di iOS dan Android di AS, dengan fokus pada topik-topik tren seperti olahraga dan hiburan.

Google juga mencatat bahwa fitur ini memudahkan pengguna untuk menentukan halaman mana yang ingin mereka kunjungi berdasarkan ringkasan tersebut.

Selain ringkasan, Google juga menguji cara lain dalam menyajikan berita di Discover. Meskipun tidak ditandai sebagai konten yang didukung oleh AI, beberapa berita kini akan menampilkan poin-poin penting di bawah judul atau dikelompokkan dengan berita serupa.

Sebagai contoh, berita tentang kesepakatan antara Ukraina dan Presiden Trump disertai dengan tautan ke berita lain tentang langkah-langkah terbaru Trump. Sementara itu, berita dari The Washington Post mengenai ICE disertai dengan poin-poin penting yang merangkum isi berita tersebut.

Pembaruan aplikasi ini hadir setelah sejumlah penerbit bereksperimen dengan AI di situs mereka, termasuk The Wall Street Journal, Yahoo, Bloomberg, USA Today, dan lainnya.

Startup seperti Particle juga turut serta, dengan aplikasi pembaca berita yang menggunakan AI untuk merangkum berita, serta memungkinkan pengguna untuk melihat perspektif berbeda atau mengajukan pertanyaan lanjutan untuk lebih memahami topik yang dibahas.

Namun, meski uji coba ini berlangsung, ada kekhawatiran besar di industri penerbitan terkait dampak peralihan ke AI terhadap lalu lintas dan referensi ke situs web.

Dengan fitur-fitur seperti Google AI Overviews dan AI Mode, pengguna tidak lagi perlu mengunjungi situs web langsung untuk mendapatkan jawaban atas pencarian mereka.

Jawaban tersebut bisa diringkas secara otomatis atau dibagikan dalam antarmuka bergaya chatbot. Tren serupa juga terlihat di aplikasi AI lainnya, seperti ChatGPT dan Perplexity.

Baru-baru ini, Google mencoba meredakan kekhawatiran penerbit dengan meluncurkan Offerwall, sebuah fitur yang memungkinkan penerbit menghasilkan pendapatan di luar iklan, yang biasanya bergantung pada lalu lintas situs.

Dengan Offerwall, penerbit yang menggunakan Google Ad Manager dapat mencoba berbagai metode untuk menyediakan akses ke konten mereka, seperti pembayaran mikro, survei, buletin, iklan, dan lainnya. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 16 Juli 2025
28o
Kurs