
Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit yang merupakan akibat dari kerusakan kecil namun kumulatif itu disebabkan dari berbagai kebiasaan sehari-hari yang kurang baik.
Melansir Antara yang mikutip dari Hindustan Times, Rabu (1/10/2025), Dokter Amit Bhushan Sharma Direktur dan Kepala Unit Kardiologi Paras Health mengatakan ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
1. Merokok dan asap rokok
British Heart Foundation mengemukakan perokok hampir dua kali lipat berpotensi mengalami serangan jantung dibandingkan bukan perokok. Tembakau merusak lapisan arteri, mendorong penumpukan plak dan mengurangi oksigen dalam darah. Asap rokok pasif pun bisa menimbulkan risiko kardiovaskular yang serius.
2. Pola makan buruk dan terlalu banyak garam
Pola makan yang banyak mengandung lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol memicu aterosklerosis. Sementara banyak garam meningkatkan tekanan darah, membebani jantung dan pembuluh darah.
3. Stres kronis atau tekanan emosional
Stres yang tidak terkelola membanjiri tubuh dengan hormon kortisol yang meningkatkan tekanan darah dan memicu peradangan dan jika terus-menerus akan meningkatkan risiko serangan jantung.
4. Diabetes tidak terkontrol
Kondisi ini mempercepat kerusakan pembuluh darah dengan meningkatnya gula darah menyebabkan penumpukan plak sehingga pada penderita diabetes tipe 2 bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular.
5. Obesitas
Lemak berlebih terutama di perut berkontribusi pada peningkatan kolesterol jahat dan trigliserida serta menurunkan kolesterol baik dan pada akhirnya berpotensi menyebabkan penyakit jantung.
6. Kurang bergerak
Kurangnya aktivitas fisik bisa melemahkan otot jantung dan memperburuk kadar kolesterol, gula darah serta tekanan darah.
7. Konsumsi alkohol berlebih
Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol bisa menyebabkan kardiomiopati dan meningkatkan risiko stroke, ahli menyarankan tidak lebih dari satu gelas minuman alkohol per hari untuk wanita dan dua gelas untuk pria.
8. Tidak menjaga kebersihan mulut
Peneliti mengaitkan penyakit gusi dengan risiko penyumbatan arteri dan penyakit jantung yang lebih tinggi.
9. Tekanan darah tinggi terus menerus
Hipertensi jarang menunjukkan gejala kerusakan, kondisi ini bahkan disebut sebagai pembunuh diam-diam. Pemeriksaan dan pengobatan penting untuk kurangi risiko stroke dan serangan jantung.
10. Mengonsumsi terlalu banyak pereda nyeri
Pengguna NSAID dan ibuprofen jangka panjang dan sering meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko serangan jantung, konsumsi obat ini hanya di bawah pengawasan dokter.(ant/dis/ham/rid)