Kopi adalah minuman yang banyak disukai, tetapi setiap jenisnya memiliki karakteristik berbeda. Dari espresso hingga cold brew, kopi dapat dinikmati dengan berbagai cara, dengan perbedaan kandungan kafein, bahan, nutrisi, dan tingkat keasaman.
Untuk mengetahui jenis kopi yang paling sehat, Health merujuk pada Julie Stefanski ahli diet terdaftar yang memberi peringkat beberapa jenis kopi populer dari yang paling sehat hingga yang kurang sehat.
1. Black Drip Coffee
Black drip coffee diseduh dengan menuangkan air panas perlahan di atas bubuk kopi yang diletakkan di penyaring, biasanya di atas teko kaca.
Proses ini menghasilkan rasa yang kaya, dan tingkat rasa dapat bervariasi tergantung ukuran bubuk dan tingkat sangrai biji kopi.
Kopi ini merupakan sumber alami diterpena, senyawa yang dapat memengaruhi kolesterol. Penelitian menunjukkan black drip coffee lebih sehat dibanding kopi tanpa filter karena penyaringan menangkap lebih banyak diterpena, sehingga kadar senyawa ini lebih rendah.
2. Americano
Americano adalah espresso yang diencerkan dengan air panas, menghasilkan rasa lebih lembut dan seimbang.
Polifenol dalam espresso dan Americano lebih tinggi dalam volume cairan yang sama dibanding kopi hitam tetes.
Namun, kebanyakan orang minum lebih banyak kopi tetes, sehingga total polifenol yang dikonsumsi bisa lebih tinggi. Selain itu, Americano memberikan manfaat hidrasi tambahan dengan profil nutrisi yang sama seperti espresso.
3. Espresso
Espresso adalah minuman pekat dari biji kopi yang digiling halus dan diseduh dengan air panas bertekanan.
Satu hingga satu setengah ons espresso mengandung sekitar setengah kafein dari satu cangkir kopi, meski dengan volume air lebih kecil.
Bagi orang yang sensitif terhadap kafein, konsumsi espresso berlebihan dapat menyebabkan gelisah, cemas, detak jantung cepat, atau masalah jantung.
4. Kopi dengan Susu Nabati
Semua jenis kopi bisa dipadukan dengan susu nabati, tetapi kandungan nutrisi berbeda tergantung jenis susu. Misalnya susu almond, kedelai, oat, protein kacang polong, beras, atau pisang memengaruhi nilai gizi kopi.
Susu kedelai adalah satu-satunya susu nabati yang dianggap pengganti susu sapi menurut pedoman federal. Kopi yang diperkaya dengan susu sapi atau minuman nabati yang difortifikasi bisa menjadi sumber kalsium dan vitamin D yang baik.
5. Cold Brew
Cold brew dibuat dengan mencampur kopi bubuk kasar dan air bersuhu ruangan atau lebih dingin. Kopi ini diyakini lebih rendah asam dibanding kopi panas, sehingga lebih tolerable bagi orang yang memiliki refluks.
Secara nutrisi, kopi seduh panas atau dingin relatif sama jika tidak ditambahkan bahan lain.
6. Nitro Cold Brew
Nitro cold brew memasukkan nitrogen bertekanan ke dalam cold brew, memberikan rasa sedikit berbusa.
Beberapa produk dijual dalam kemasan kaleng dan mungkin mengandung pemanis atau bahan tambahan lain, jadi periksa label untuk memilih versi tanpa pemanis.
7. Kopi Jamur
Kopi jamur adalah campuran kopi dan jamur kering yang menambahkan nutrisi seperti vitamin D, protein, tembaga, selenium, dan vitamin B.
Kandungan kafeinnya lebih rendah karena sebagian kopi diganti jamur. Namun, pengeringan jamur dapat mengurangi beberapa komponen nutrisi yang ada saat jamur dimakan mentah atau dimasak sebentar.
8. Kopi Instan
Kopi instan dibuat dengan mengeringkan kopi seduh menjadi butiran yang larut cepat. Kandungan nutrisinya sangat sedikit, dan banyak produk mengandung gula tambahan, susu dehidrasi, atau aditif lain yang menambah kalori, lemak, dan karbohidrat.
Meski rendah nutrisi, kopi instan tetap mengandung antioksidan dan memberikan beberapa manfaat kesehatan. (saf/ham)
NOW ON AIR SSFM 100
