Minggu, 27 Juli 2025

Kanker Rongga Mulut Meningkat, Anak Muda Kini Juga Terancam

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Seorang dokter yang tengah memeriksa mulut pasien. Foto: iStock

Kasus kanker rongga mulut di Indonesia tidak hanya mengintai kalangan usia tua, tetapi saat ini sudah mulai menyerang kelompok dewasa muda atau dewasa awal.

“Untuk saat ini makin banyak dewasa muda. Jadi, tidak hanya pada orang tua saja, dewasa muda sudah mulai terkena,” kata dr. Silvia Haniwijaya Tjokro General Manager Adi Husada Cancer Center (AHCC) di Surabaya pada Minggu (27/7/2025).

Dia menyebut, jika dibandingkan dengan tahun lalu, saat ini kasus kanker rongga mulut mengalami peningkatan sekitar 20 persen.

Kanker rongga mulut masuk dalam deretan tertinggi nomor empat di Indonesia. Di urutan pertama, masih tercatat kasus kanker payudara, kedua kanker leher rahim atau serviks, dan ketiga kanker usus.

Silvia menjelaskan bahwa kanker rongga mulut biasa terjadi pada pasien yang sering merokok, sering makan makanan berpengawet, serta yang asin-asin.

“Itu nanti nyambungnya itu bisa antara ke rongga mulut sampai dengan ke usus. Itu nanti biasanya seperti itu,” ucap Silvia.

Gejala penyakit tersebut, biasanya muncul benjolan di wilayah sekitar rahang sampai telinga. Kemudian sulit menelan, hingga gusi sering berdarah dan sariawan.

“Sehingga, lebih baik setahun dua kali minimal periksa ke dokter gigi untuk mengecek semuanya,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, ia menekankan pentingnya mengurangi rokok, mengganti makanan berpengawet seperti kalengan dengan makanan yang organik, serta menjaga kebersihan mulut.

“Sebaiknya organik, kalau misalnya keburu tidak sempat masak di rumah, ya monggo. Atau kalau misalnya harus beli di luar, pastikan memang bahan-bahannya fresh dan segala macamnya,” tuturnya.

Sementara itu, drg. Stanley Penanggungjawab komunitas dokter gigi dari Perkumpulan Alumni Lulusan SMAK St. Louis 1 (PALS) menekankan pentingnya menjaga kesehatan mulut untuk mencegah kanker rongga mulut.

“Biasanya kita menyampaikan kepada semua orang, ke dokter gigi itu dua kali. Jadi idealnya dalam periode enam bulan itu pasti akan ada perubahan, baik itu sedikit atau signifikan,” ucapnya. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 27 Juli 2025
29o
Kurs