Minggu, 7 September 2025

Kata Ahli: Diet Anti Peradangan Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Jaga Kesehatan Usus

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Salad cincang Khas Turki. Ilustrasi Salad cincang Khas Turki. Foto: The New York Times

Pola makan dengan menerapkan diet anti peradangan yang kaya serat sering dikaitkan dengan berkurangnya risiko penyakit jantung dan memelihara kesehatan usus.

Melansir Antara, Minggu (7/9/2025), Amy Buckley seorang ahli diet mengatakan pola makan kaya serat, asam lemak omega 3, dan lemak tak jenuh seperti pola makan Mediterania, dapat membantu mencegah peradangan kronis.

“Dengan cara yang sangat fleksibel dan realistis, saya fokus mengonsumsi banyak makanan kaya serat, lemak sehat, dan berusaha mengonsumsi sebanyak mungkin buah dan sayur dalam seminggu untuk mendukung kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh saya,” kata Buckley.

Buckley juga mencontohkan untuk menghindari mengonsumsi banyak lemak jenuh dan makanan ultra-olahan yang mengandung zat aditif, yang diduga dapat mengaktifkan sel imun yang memicu peradangan.

Buckley menambahkan mengonsumsi minyak zaitun extra virgin yang kaya akan polifenol dan lemak tak jenuh tunggal dikaitkan dengan rendahnya tingkat peradangan tubuh. Mengonsumsi minyak zaitun extra virgin secara teratur dapat menurunkan risiko kematian dini, serta beberapa kondisi kesehatan kronis.

Buckley menyarankan untuk konsumsi ikan dengan memanggangnya, membumbuinya dengan banyak minyak zaitun extra virgin, lemon, dan rempah segar, yang disimpannya di dalam freezer, lalu memasangkannya dengan salad dan nasi atau kentang.

“Dalam sebuah studi kecil tahun 2025 yang diterbitkan dalam jurnal Biomolecules, 37 orang sehat mengonsumsi 37 mililiter minyak zaitun extra virgin setiap hari selama 100 hari. Tes darah dan feses menunjukkan bahwa beberapa penanda peradangan telah menurun dibandingkan dengan tingkat sebelum studi,” katanya mengutip sebuah penelitian.

Selain itu, makanan fermentasi seperti kefir dan yogurt hidup biasanya mengandung prebiotik dan probiotik atau bakteri baik usus yang membuat mikrobioma usus lebih beragam dan melepaskan molekul bermanfaat.

Beberapa bukti baru menunjukkan bahwa makanan fermentasi juga dapat mengurangi peradangan, kata Buckley.

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa dari 1.753 orang yang terlibat, mereka yang mengonsumsi yogurt memiliki kadar dua penanda peradangan yang lebih rendah.

Sementara itu, makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti ikan berminyak seperti salmon, sarden, dan trout, memiliki sifat anti-inflamasi.

“Makanan kaya Omega-3 diyakini dapat menurunkan risiko penyakit jantung, yang menjadi alasan mengapa American Heart Association menganjurkan makan ikan (terutama jenis berminyak) dua kali seminggu,” kata Buckley.

Penelitian menunjukkan hal itu dapat menurunkan risiko irama jantung abnormal yang dapat mengakibatkan kematian mendadak, menurunkan kadar trigliserida, sejenis lemak yang ditemukan dalam darah, dan memperlambat pertumbuhan timbunan lemak yang menyumbat arteri.(ant/dis/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 7 September 2025
34o
Kurs