Sabtu, 6 Desember 2025

Netflix Tegaskan Tak Anti-Bioskop, Pastikan Film Warner Bros Tetap Tayang di Layar Lebar

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Logo Netflix dan Warner Bros. Foto: Variety

Netflix menegaskan tidak memiliki sikap anti-bioskop dan memastikan film-film Warner Bros tetap akan tayang di layar lebar, apabila akuisisi perusahaan senilai 82,7 miliar dolar AS (sekitar Rp1.345 triliun) itu benar-benar terealisasi.

Hal itu disampaikan Ted Sarandos Co-CEO Netflix dalam konferensi bersama investor dan media, Jumat (5/12/2025). Ia menyebut Netflix sepanjang 2025 telah merilis 30 film di bioskop, meski sebagian besar hanya tayang dalam waktu singkat sebelum masuk platform streaming.

“Bukan berarti kami menolak film masuk bioskop. Keberatan kami lebih pada lamanya window (penayangan) eksklusif yang menurut kami kurang ramah konsumen. Namun kalau kita bicara menjaga operasional HBO seperti sekarang, itu juga termasuk kerja sama dengan Warner Bros. yang memulai siklus penayangan dari bioskop. Dan itu akan tetap kami dukung,” ujar Sarandos seperti dilansir Variety.

Meski begitu, Sarandos memberi sinyal bahwa siklus penayangan film dapat berubah ke depan.

“Saya tidak melihat ini sebagai perubahan pendekatan untuk film Netflix maupun Warner. Namun seiring waktu, window akan berkembang menjadi lebih ramah konsumen, menghadirkan film ke penonton lebih cepat,” katanya.

Sarandos menegaskan bahwa film Warner Bros. yang memang dijadwalkan rilis di bioskop akan tetap tayang seperti biasa. Sementara film Netflix akan mengikuti pola yang sama seperti selama ini: sebagian mendapat penayangan terbatas sebelum masuk platform streaming.

“Tujuan utama kami tetap menghadirkan film first-run kepada para pelanggan, karena itu yang mereka cari,” tegasnya.

Netflix selama ini mengutamakan rilis film di platform streaming, namun tetap memberikan penayangan terbatas bagi sejumlah film besar, terutama kandidat penghargaan, seperti Jay Kelly karya Noah Baumbach, Frankenstein garapan Guillermo del Toro, serta A House of Dynamite karya Kathryn Bigelow.

Tahun depan, Netflix juga dijadwalkan menayangkan Narnia: The Magician’s Nephew garapan Greta Gerwig di jaringan IMAX. Netflix bahkan sudah membeli dan merestorasi bioskop seperti Paris Theater di New York dan Egyptian Theatre di Los Angeles.

Bioskop Skeptis, Khawatirkan Dampak Akuisisi

Meski Netflix menegaskan dukungan pada bioskop, pemilik jaringan bioskop tetap skeptis. Banyak pihak menilai Netflix sering menunjukkan sikap kurang ramah terhadap bisnis bioskop.

Tahun lalu Sarandos sempat menyebut bioskop sebagai “jadul” atau outdated dalam sebuah wawancara, dengan alasan akses yang tidak merata.

Menanggapi rencana akuisisi Warner Bros, organisasi pemilik bioskop terbesar di industri, Cinema United, mengeluarkan pernyataan keras.

“Rencana akuisisi Warner Bros. oleh Netflix mengancam industri bioskop global secara belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Michael O’Leary Presiden & CEO Cinema United.

Ia menegaskan bahwa model bisnis Netflix tidak mendukung ekshibisi bioskop, dan meminta regulator meneliti dampak negatif yang mungkin muncul terhadap konsumen dan industri film secara keseluruhan. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 6 Desember 2025
32o
Kurs