
OpenAI berencana merilis fitur kontrol orang tua untuk ChatGPT dalam satu bulan ke depan setelah beberapa waktu lalu ramai berita remaja bunuh diri.
Dlaam pernyataannya, Selasa (2/9/2025), OpenAI menyebut kontrol orang tua merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan keselamatan di ChatGPT.
Setelah fitur tersebut tersedia, orang tua dapat menautkan akun pribadi ChatGPT mereka dengan akun anak remaja.
Dari situ, orang tua bisa menentukan bagaimana ChatGPT merespons anak mereka, serta menonaktifkan fitur tertentu, termasuk memori dan riwayat percakapan.
Selain itu, ChatGPT akan menghasilkan peringatan otomatis ketika mendeteksi remaja berada dalam momen tekanan akut. Masukan dari para ahli akan memandu fitur itu untuk mendukung kepercayaan antara orang tua dan remaja.
Melansir Antara, pengumuman mengenai kontrol orang tua muncul setelah OpenAI digugat dalam kasus pertama yang diketahui sebagai gugatan kematian keliru atau error in persona terhadap perusahaan AI.
Dalam gugatan yang diajukan pekan lalu, Matt dan Maria Raine, orang tua seorang remaja yang bunuh diri tahun ini, menuduh ChatGPT mengetahui empat upaya bunuh diri yang gagal sebelumnya sebelum membantu putra mereka merencanakan kematiannya.
Keluarga Raine mengatakan, ChatGPT memberikan informasi kepada Adam putra mereka, tentang metode bunuh diri tertentu bahkan memberi saran tentang cara menyembunyikan luka leher yang diderita dari upaya sebelumnya yang gagal.
Secara terpisah, perusahaan berjanji akan bekerja sama dengan lebih banyak pakar, termasuk yang berfokus pada gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan kesehatan remaja, untuk menyempurnakan modelnya.
Perusahaan juga berjanji akan menerapkan router baru secara real time yang dirancang untuk menyalurkan percakapan sensitif melalui model penalarannya.
“Dilatih dengan metode yang kami sebut deliberative alignment, pengujian kami menunjukkan bahwa model penalaran lebih konsisten mengikuti dan menerapkan pedoman keselamatan serta lebih tahan terhadap prompt yang bersifat adu argumentasi,” bunyi pernyaan OpenAI, yang dikutip dari Engadget.
Ke depan, dalam situasi ketika ChatGPT mendeteksi seseorang mungkin sedang dalam tekanan, chatbot akan mengarahkan percakapan tersebut melalui model penalaran, terlepas dari model yang dipilih pengguna sebelum memulai percakapan.
Secara lebih luas, OpenAI mengatakan masyarakat dapat mengharapkan lebih banyak fitur keselamatan di masa mendatang.
“Pekerjaan ini sudah berjalan, tetapi kami ingin secara proaktif memberikan gambaran rencana untuk 120 hari ke depan, sehingga Anda tidak perlu menunggu peluncuran untuk melihat arah kami. Pekerjaan ini akan terus berlanjut jauh melampaui periode tersebut, tetapi kami berupaya fokus meluncurkan sebanyak mungkin perbaikan tahun ini,” tambah OpenAI.(ant/dis/ham/rid)