
OpenAI meluncurkan program bernama OpenAI for Countries yang akan memungkinkan pembangunan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) lokal dengan menggaet pemerintah negara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan internasional.
Sebagai bagian dari program baru ini, OpenAI akan bermitra dengan sektor pemerintah untuk membantu menjalani sejumlah proyek seperti pembangunan kapasitas pusat data serta penyesuaian produk OpenAI, termasuk ChatGPT, agar sesuai dengan bahasa dan kebutuhan lokal.
Dilansir Tech Crunch, Kamis (8/5/2025), pendanaan program ini akan berasal dari OpenAI dan juga dari pemerintah masing-masing negara, menurut keterangan perusahaan teknologi tersebut. Target awalnya adalah meluncurkan 10 proyek internasional, meskipun OpenAI belum mengungkapkan lokasi-lokasi proyek tersebut.
OpenAI menyatakan bahwa mereka berharap dapat “menyebarkan layanan AI yang demokratis.” Pada dasarnya, itu berarti mereka ingin meyakinkan negara-negara lain untuk menggunakan model AI buatan Barat, khususnya OpenAI, alih-alih produk dari pesaing asal China.
OpenAI for Countries bertujuan untuk melengkapi inisiatif pusat data AI milik perusahaan tersebut, Project Stargate, yang kabarnya akan diperluas ke luar Amerika Serikat. OpenAI for Countries kemungkinan akan memanfaatkan infrastruktur dari Stargate, atau bahkan mungkin menerima pendanaan dari para investor Stargate.
Project Stargate sendiri merupakan proyek pembangunan pusat data senilai 500 miliar dolar AS yang diinisiasi OpenAI bersama SoftBank dan Oracle, beserta mitra lainnya untuk menunjang teknologi kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat.
Proyek tersebut rencananya akan dimulai dengan pembangunan pusat data besar di Texas dan akan diperluas ke negara bagian lainnya. Pada tahap awal, perusahaan akan berinvestasi sebesar 100 miliar dolar AS. Adapun investasi senilai 500 miliar dolar AS diperkirakan akan dicapai dalam empat tahun ke depan. (ant/bel/bil/ham)