Rabu, 30 April 2025

Pengguna ChatGPT Meningkat Tajam di Eropa, Tembus 41,3 Juta

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi ChatGPT. Foto: Getty Images

OpenAI Ireland Limited salah satu divisi korporat OpenAI di Uni Eropa mencatat, ChatGPT Search memiliki sekitar 41,3 juta pengguna aktif bulanan rata-rata dalam periode enam bulan, yang berakhir pada 31 Maret 2025.

Dilansir dari Antara yang dikutip dari Tech Crunch, pada Selasa (22/4/2025), angka tersebut meningkat tajam dari sekitar 11,2 juta pengguna aktif bulanan rata-rata dalam periode enam bulan sebelumnya yang berakhir pada 31 Oktober 2024.

OpenAI secara rutin menerbitkan data terkait ChatGPT Search untuk mematuhi Digital Services Act (DSA) Uni Eropa, yang mengatur berbagai aspek layanan daring di negara-negara Eropa.

DSA mencatat pengguna aktif bulanan orang-orang yang berinteraksi dengan layanan setidaknya sekali dalam periode tertentu, misalnya dengan melihat, mendengar, atau memberikan informasi pada platform daring.

Salah satu ketentuan penting dalam DSA, yakni mengharuskan platform tersebut, untuk memungkinkan pengguna opt-out dari sistem rekomendasi dan pemrofilan, membagikan data tertentu kepada peneliti dan otoritas, dan melakukan audit eksternal.

Jika tren pertumbuhan saat ini terus berlanjut, ChatGPT Search kemungkinan akan masuk dalam kategori tersebut dan dikenakan kewajiban tambahan oleh Uni Eropa.

Platform online yang tidak mematuhi aturan DSA, dapat dikenai denda hingga 6 persen dari pendapatan global mereka. Jika tetap menolak patuh, sanksi bisa meningkat hingga penangguhan sementara dari wilayah Uni Eropa.

Seperti diketahui, sejak pertama kali diluncurkan tahun lalu, ChatGPT Search mulai menyaingi pemain lama seperti Google.

Sebuah survei pada periode September lalu, menunjukkan 8 persen responden mengatakan mereka akan memilih ChatGPT sebagai mesin pencari utama dibanding Google.

Namun, Google tetap menjadi mesin pencari daring paling dominan dimana mesin pencarian tersebut menangani 373 kali lebih banyak pencarian dibanding ChatGPT.

Meski begitu, sejumlah studi menunjukkan bahwa mesin pencari berbasis AI, termasuk ChatGPT Search, dapat memberikan hasil yang kurang akurat tergantung pada jenis kueri.

Dalam suatu studi, ChatGPT salah mengidentifikasi 67 persen artikel yang dicari, dan studi lainnya menemukan masalah akurasi dalam penyajian berita, termasuk dari penerbit yang sebenarnya memiliki perjanjian lisensi dengan OpenAI.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Rabu, 30 April 2025
32o
Kurs