Kamis, 1 Mei 2025

Pradiabetes pada Remaja Bisa Picu Kerusakan Jantung 3 Kali Lebih Cepat

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi seorang pria mengecek kadar gula darahnya dengan alat. Foto: Istimewa

Sudah saatnya memperhatikan kesehatan anak remaja, meskipun terlihat sehat dan memiliki berat badan normal pun dapat berisiko mengalami kerusakan jantung jika mereka memiliki satu kondisi kesehatan tersembunyi, demikian peringatan sebuah penelitian baru-baru ini.

Remaja dengan pradiabetes, suatu kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi dan resistensi insulin, mungkin menghadapi risiko masalah jantung yang jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care, dilansir Medical Daily, remaja dengan pradiabetes hampir tiga kali lebih mungkin mengalami kerusakan jantung struktural dan fungsional yang memburuk selama masa pertumbuhan hingga dewasa muda.

Yang lebih mengejutkan adalah penemuan bahwa kerusakan jantung berkembang lima kali lebih cepat pada wanita daripada pada pria, menyoroti kebutuhan mendesak bagi orang tua dan profesional kesehatan untuk lebih memperhatikan gadis remaja dalam hal deteksi dini dan pencegahan pradiabetes.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengikuti 1.595 remaja berusia 17 hingga 24 tahun, menggunakan data dari kelompok anak-anak tahun 90-an Universitas Bristol. Prevalensi gula darah tinggi, resistensi insulin, dan pembesaran jantung pada peserta dievaluasi selama periode tersebut.

Remaja dengan kadar gula darah puasa ≥5,6 mmol/L selama periode tindak lanjut menghadapi risiko 46% lebih tinggi terkena hipertrofi ventrikel kiri, penebalan otot jantung yang dapat menyebabkan masalah jantung serius. Bagi mereka yang kadar gula darahnya lebih tinggi (≥6,1 mmol/L), risikonya meningkat tiga kali lipat.

Para peneliti juga mencatat bahwa resistensi insulin juga berperan, meningkatkan risiko kerusakan jantung dini hingga 10%.

“Hasil penelitian sebelumnya dari kelompok yang sama menunjukkan bahwa akhir masa remaja merupakan periode kritis dalam evolusi penyakit kardiometabolik. Temuan saat ini semakin menegaskan bahwa bahkan remaja dan dewasa muda yang tampak sehat dan sebagian besar memiliki berat badan normal mungkin berada di jalur menuju penyakit kardiovaskular, jika mereka memiliki kadar glukosa darah tinggi dan resistensi insulin,” kata Andrew Agbaje peneliti, dalam rilis berita .

“Memburuknya resistensi insulin dan peningkatan massa lemak memiliki lingkaran setan yang saling memperkuat. Dalam studi baru ini, kami mengamati bahwa dua pertiga dari efek resistensi insulin pada pembesaran jantung yang berlebihan disebabkan oleh peningkatan lemak tubuh total. Peningkatan lima kali lipat dalam prevalensi pradiabetes dalam kurun waktu tujuh tahun pertumbuhan dari masa remaja hingga dewasa muda menggarisbawahi pentingnya perilaku gaya hidup dan kebiasaan makan, terutama setelah remaja menjadi mandiri dari keluarga mereka,” tambah Agbaje.(dra/ipg)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Kamis, 1 Mei 2025
34o
Kurs