
Surakshith TK konsultan senior gastroenterologi dan hepatologi dari Fortis Healthcare menyatakan, melewatkan sarapan secara konsisten dapat berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan.
“Untuk kesehatan pencernaan dan kesejahteraan umum yang lebih baik, seseorang sebaiknya memulai hari dengan sarapan,” katanya dilansir dari Antara, Selasa (5/8/2025).
Surakshith mengatakan, sarapan yang seimbang akan memicu metabolisme, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan melancarkan pencernaan sepanjang hari.
Jika melewatkan sarapan, tubuh akan memasuki mode kelaparan, dan menyimpan energi alih-alih membakarnya, sehingga memperlambat pencernaan.
Melewatkan sarapan juga dapat meningkatkan kadar asam lambung. Kelebihan asam ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan penyakit seperti refluks asam atau gastritis.
“Karena tubuh tidak menerima makanan di pagi hari, lambung Anda terus memproduksi asam untuk mengantisipasi waktu makan, yang dapat mengiritasi lapisan lambung dan kerongkongan. Rasa sakit ini dapat mengganggu waktu makan Anda di sore hari,” ujarnya.
Ia mengatakan, melewatkan sarapan juga dapat mengganggu ritme pencernaan yang sudah teratur, untuk pasokan makanan di dalam usus dan mencegah sembelit yang mengganggu.
Jika tidak sarapan, perut akan menjadi kembung, mengalami gangguan pencernaan dan buang air besar yang tidak teratur karena sistem pencernaan melemah.
Efeknya pada siang hari, seseorang yang tidak sarapan akan cenderung makan berlebihan di saat makan siang atau makan malam.
Ia menyarankan untuk memberikan asupan makanan dalam porsi kecil setiap hari, dimulai dari sarapan, diperlukan untuk menjaga sistem pencernaan tetap terkendali. (ant/ata/saf/iss)