
Sejumlah musisi dilaporkan menarik karya musik mereka dari Spotify. Hal ini menyusul laporan mengenai investasi salah satu pendiri dan CEO perusahaan pemilik platform tersebut pada perusahaan pertahanan.
Daniel Ek salah satu pendiri dan CEO Spotify, dilaporkan berinvestasi ke perusahaan pertahanan Helsing melalui pendanaan investasinya, Prima Materia.
Prima Materia, yang didirikan oleh Ek dan Shakil Khan, pertama kali berinvestasi ke Helsing pada 2021 dan baru-baru ini mengumpulkan dana tambahan 600 juta dolar AS untuk mendukung perusahaan pertahanan Jerman.
Dilansir dari Antara pada Selasa (5/8/2025), King Gizzard & the Lizard Wizard band asal Australia baru-baru ini mengumumkan penarikan musik mereka dari Spotify. Hal ini menyusul laporan mengenai investasi Daniel Ek dalam teknologi drone militer berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Kami baru saja menghapus musik kami dari platform ini. Bisakah kami menekan para teknisi Dr. Evil ini untuk berkarya lebih baik? Bergabunglah dengan kami di platform lain,” tulis mereka di Instagram Story.
King Gizzard, yang telah merilis 27 album studio dan lebih dari 50 album live, bukan satu-satunya musisi yang mundur dari platform Spotify.
Laporan mengenai investasi Ek pada perusahaan pertahanan telah memicu sejumlah musisi untuk memboikot Spotify.
Deerhoof band indie-rock mengumumkan bahwa mereka akan menghapus musik mereka dari Spotify dalam unggahan panjang di Instagram pada 30 Juni.
Band tersebut menyatakan bahwa mereka belum yakin kapan bisa menghapus musik mereka dari Spotify, tetapi mereka telah memulai prosesnya.
Xiu Xiu band rock eksperimental Amerika juga berupaya mengambil semua musik mereka dari Spotify.
“Prosesnya memang memakan waktu lebih lama dari yang kami harapkan karena komplikasi prosedural, tetapi akan segera selesai,” kata mereka dalam unggahan di Instagram pada 24 Juli.
Leah Senior penyanyi folk asal Australia juga telah memboikot Spotify sejak 1 Juli 2025.
Demikian pula label Kalahari Oyster Cult, yang memutuskan untuk menarik katalog mereka dari platform tersebut pada 26 Juni.
Platform berbagi musik Spotify dalam setahun terakhir juga menjadi subjek berbagai kontroversi, antara lain berkenaan dengan platform musik AI dan skema “artis hantu” yang dilaporkan mengurangi jumlah uang yang dibayarkan kepada artis asli. (ant/ata/saf/iss)