Rabu, 25 Juni 2025

Sentuhan Musim Panas Jepang Hadir Lewat Yukata di Butai 2025

Laporan oleh Keumala Fauzan Andini
Bagikan
Nakagome Kota Vice-Consul Information, Education and Culture dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya ketika menjelaskan mengenai pakaian tradisional Jepang. Foto: Keumala Andini suarasurabaya.net

Saat membayangkan pakaian tradisional Jepang, kebanyakan orang pasti langsung terbayang kimono yang anggun dan mewah. Namun, ada satu jenis pakaian tradisional Jepang yang lebih ringan, kasual, dan sangat identik dengan musim panas, yaitu yukata.

Kesempatan unik untuk mencoba langsung memakai yukata hadir dalam acara Butai 2025 yang digelar Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya pada 23-25 Juni 2025.

Acara budaya Jepang selama tiga hari ini menghadirkan beragam kegiatan menarik, mulai dari pelatihan kaligrafi Jepang (shodou), sesi pemakaian yukata, hingga bedah film Jepang.

Pada hari kedua, Selasa (24/6/2025), peserta diajak mengenakan yukata, pakaian tradisional yang terbuat dari kain katun tipis sehingga nyaman dikenakan di musim panas.

Yukata biasanya dipakai saat festival atau menonton kembang api di Jepang, memberi kesan hangat dan penuh warna khas musim panas Negeri Sakura.

Nakagome Kota Vice-Consul Information, Education and Culture dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, membuka acara dengan pengenalan budaya Jepang secara menyeluruh.

Ia menjelaskan berbagai pakaian tradisional, seperti kimono untuk acara resmi, furisode dengan lengan panjang bagi perempuan yang merayakan kedewasaan, serta hakama yang sering dipakai saat wisuda.

Namun, yukata menjadi sorotan utama karena sifatnya yang lebih santai dan mudah dipakai.

Ogura-sensei dan Terakawa-sensei ketika memeragakan cara menggunakan yukata. Foto: Keumala Andini suarasurabaya.net

Ogura-sensei instruktur sesi pemakaian yukata, memaparkan bahwa yukata dirancang panjang agar bisa disesuaikan dengan tinggi badan, dan desainnya dibuat lurus agar tidak memperlihatkan lekuk tubuh.

Warna dan motifnya pun beragam, mulai dari warna gelap dan polos untuk pria, hingga motif bunga dan alam yang cerah untuk wanita.

Cara memakai yukata ternyata cukup sederhana. Kain berbentuk persegi panjang dengan kerah dan lubang lengan ini dipasang dengan bagian kiri menutupi kanan — karena sebaliknya dianggap pakaian untuk orang meninggal dunia.

Kemudian, yukata diikat dengan tali pinggang dan dipasang obi (sabuk kain lebar) yang bisa dibentuk pita cantik. Tak lupa, kaki dilengkapi sandal kayu geta dan tas kecil kinchaku sebagai pelengkap.

Peserta dan instruktur berfoto bersama dengan mengenakan yukata dalam acara Butai 2025 yang diadakan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. Foto: Keumala Andini suarasurabaya.net

Acara yang berlangsung di aula Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya ini diikuti oleh sekitar 30 peserta, didominasi pelajar dan mahasiswa. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mencoba yukata.

Melalui acara Butai 2025, para peserta tidak hanya belajar mengenal budaya Jepang, tetapi juga merasakan langsung sentuhan tradisi yang menyenangkan dan berkesan. (din/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 25 Juni 2025
27o
Kurs