Minggu, 19 Oktober 2025

Sering Menggendong Tas di Satu Sisi Bahu Cederai Sendi dan Tulang Belakang

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Orang membawa tas. Foto: Pixabay

Menggendong tas di satu sisi bahu kerap dilakukan untuk penampilan hingga kenyamanan yang dianggap agar ringan. Namun, kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan jika dilakukan secara terus-menerus.

Dr Aditya Sai, Konsultan Senior Ortopedi Bedah Bahu, Artroskopi & Kedokteran Olahraga di Rumah Sakit Dr L H Hiranandani, Powai, Mumbai, mengatakan bahwa kebiasaan menggendong tas di satu sisi bahu menimbulkan kerusakan secara bertahap yang akhirnya memengaruhi bahu dan tulang belakang, sebagaimana dilansir Antara dari laporan Hindustan Times, Minggu (19/10/2025).

Menurut dia, kebiasaan membawa tas di satu bahu bertentangan dengan desain alami tubuh manusia yang dibangun untuk seimbang.

“Ketika beban tidak terbagi rata, salah satu sisi sistem muskuloskeletal dipaksa bekerja lebih keras daripada sisi lainnya. Hal ini dapat menimbulkan nyeri kronis dan masalah pada sendi,” kata Dr Aditya.

“Otot-otot di sekitar tulang belikat, punggung atas, dan leher (seperti otot trapezius atas, rotator cuff, dan lainnya) bisa mengalami iritasi. Serangan mikrotrauma berulang akan menyebabkan kelelahan otot, peradangan, dan impingement bahu,” tambah dia.

Dr Aditya Sai menambahkan, efek dari kebiasaan itu bisa sama berbahayanya seperti cedera traumatis jika terjadi dalam jangka panjang.

Salah satu tanda bahaya dari kebiasaan menggendong tas di satu sisi bahu ini, lanjut Sai, berupa ketegangan otot yang memicu peradangan di area tersebut.

Artritis atau radang sendi sering kali dikaitkan dengan peradangan tersebut, tak hanya itu trauma mikro yang terus menumpuk juga bisa menyebabkan artritis bahu dini.

“Tekanan terus-menerus pada sendi akromioklavikular dan glenohumeral akan menimbulkan mikrotrauma kumulatif pada tulang rawan, sehingga meningkatkan risiko artritis bahu dini,” ujar dia.

Sai menjelasakan bahaya kebiasaan itu tidak hanya berhenti di bahu, namun juga tulang belakang pun bisa terdampak. Lantaran ketidakseimbangan otot bahu tidak hanya berhenti di area bahu. Biasanya, tulang belakang akan miring agar tubuh tetap tegak di satu sisi.

“Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan kekakuan leher, perubahan postur, dan sakit kepala akibat kompensasi dari ketegangan otot dan posisi tubuh yang tidak seimbang,” tutur dia.

Orang yang memiliki ketidakstabilan bahu sejak awal atau riwayat cedera sebelumnya, lanjut Sai, lebih rentan mengalami ketidakseimbangan bahu dan bisa merasakan nyeri yang lebih berat.

Sai menyarankan sejumlah hal yang bisa dilakukan membantu mengurangi risiko cedera salah satunya memilih tas dengan tali yang lebar dan empuk agar berat dapat terbagi rata di kedua bahu.

“Simpan barang-barang di dalam tas dekat dengan tubuh Anda, dan pastikan beratnya tidak lebih dari 10–15 persen dari berat badan. Jika harus menggunakan tas bertali satu, usahakan untuk sering mengganti sisi bahu dan lakukan latihan penguatan bahu serta postur tubuh secara rutin,” jelas dia.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 19 Oktober 2025
34o
Kurs