Dokter Bambang Tri Prasetyo Spesialis Neurologi mengatakan, angka kejadian stroke usia muda di bawah 40 tahun cenderung meningkat, salah satunya karena beban kerja yang tinggi sehingga meningkatkan stres.
“Faktor risiko stroke-nya kelihatannya ada perubahan dari perilaku hidup, kalau yang tinggal di perkotaan mungkin karena beban kerja stresnya tinggi, ditambah mungkin kebiasaan merokok jadi peningkatan makin banyak,” kata Bambang, Selasa (28/10/2025).
Dilansir dari Antara, Bambang mengatakan bahwa secara teori stroke terjadi pada usia 45 tahun ke atas, namun ada kecenderungan meningkat pada usia di bawahnya.
Pada usia muda masih termasuk usia produktif sehingga beban kerja yang tinggi memicu stress dan meingkatkan kebiasaan merokok.
Hal ini tentunya dapat menggangu kerja organ lain seperti tekanan darah tinggi karena ada masakah pada jantung dan timbul masalah koroner jika merupakan perokok berat.
Bambang mengatakan pada perokok berat dalam dinding pembuluh darahnya akan terdapat nikotin yang dapat menyebabkan plak dan mempersempit pembuluh darah. Hal ini menyebabkan serangan lumpuh sebelah meski tidak sering dan harus mencegah kejaidan stroke atau yang lebih berat.
“Poinnya dari faktor risikonya yang harus dikendalikan karena kalau tidak dikendalikan, ya dia akan berulang atau lebih berat lagi pemulihan,” kata Bambang.
Selain itu, Stroke yang terjadi baik di usia muda maupun usia lanjut sangat bergantung dari seberapa cepat ditangani oleh dokter.
Pemeriksaan yang sangat detail juga diperlukan pada pasien stroke di usia muda misalnya dari faktor risiko jantung, komponen darah, dan kelainan bawaan agar risiko stroke tidak bertambah berat.
Bambang juga mengingatkan untuk menghindari faktor risiko stroke di usia muda yaitu mengurangi makanan junk food, memperbanyak makanan bergizi dan sehat, rutin makan buah sebagai camilan dan mengurangi makanan instan.
Selain itu, rutin berolahraga dengan eberjalan kaki setengah jam sampai satu jam cukup membantu mengontrol semua faktor risiko terutama pompa dari jantung akan lebih baik.
“Terus juga diingatkan konsumsi air putih yang cukup, kurang lebih sampai 2 liter per hari, per 24 jam. Jangan terlalu banyak kopi berlebihan, teh yang berlebihan juga tidak baik. Jadi, secukupnya saja,” kata Bambang. (ant/fan/saf/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
