Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar 4.000 pasukan di Monumen Nasional, Rabu (2/11/2016).
Gelar pasukan ini dalam rangka Apel Kesiapsiagaan Pengamanan tahap kampanye dalam rangka Pilkada serentak 2017.
Apel dipimpin langsung Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri dan Jenderal Gatot Nurmantyo Panglima TNI.
Selain dari pasukan TNI dan Polri, apel juga dihadiri dari Tim Pemadam Kebakaran dan juga petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Dalam apel tersebut Tito maupun Gatot menyampaikan amanatnya secara bergantian.
Tito mengatakan, saat ini Pilkada telah memasuki babak Inti. Pada bulan Pebruari nanti akan masuk pada tahap pemilihan dan penetapan.
Menurut Tito, Pilkada ini merupakan polarisasi yang artinya pemecahan masyarakat untuk. Menggunakan hak pilih, dan akan berimplikasi pada potensi-potensi kerawanan.
“Dengan polarisasi yang di legitimasi oleh Undang-undang ini, maka berbenturan kepentingan akan mungkin bisa terjadi,” ujar Tito dalam pidatonya di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).
Untuk itu, kata dia, TNI dan Polri merupakan unsur yang sangat penting dalam rangka menjaga keamanan dan kelancaran Pilkada.
“Polri dan TNI adalah dua pilar yang paling utama di negara kita, untuk berdiri demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kekuatan yang memiliki pasukan dan persenjataan.” kata dia.
Untuk itu, menurut Tito, TNI dan Polri dituntut untuk Netral dan mampu menyusun langkah-langkah pengamanan, menginventarisasi permasalahan-permasalahan terutama potensi konflik dan mampu menanganinya baik dengan cara-cara persuasif maupun koersip dengan dilandasi prinsip-prinsip penegakan hukum.(faz/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
