Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arafah yang beralamatkan di jalan Dr Soetomo, Pandaan, mendadak terkenal setelah biro perjalanan haji dan umroh ini memberangkatkan 14 calon jemaah haji melalui jalur ilegal Filipina.
Pantauan suarasurabaya.net, KBIH Arafah, berdiri di sebuah lahan yang cukup luas dan berada di perbukitan pinggir jalan raya arah Tretes dari Pandaan.
Berada di Desa Sumber Gedang, Pandaan, bangun KBIH Arafah memanjang dengan bangunan depan adalah ruko tiga lantai untuk kantor KBIH. Sedangkan persis di sebelah ruko saat ini sedang membangun sebuah gedung besar berlantai tiga. Sebuah garasi mobil berukuran besar juga berdiri di sisi gedung besar yang sedang dibangun.
Sedangkan di belakang ruko terdapat sebuah bangunan joglo besar tempat untuk pertemuan. Sementara di sisi joglo terdapat taman bermain dan sekolah Taman Kanak-Kanak Al-Iklas. Rumah Nurul Huda, pemilik KBIH juga berada di satu area lahan dan berada di bangunan paling belakang.
“Saya beberapa kali ke sini selalu tutup. Padahal KBIH ini yang membuat ibu kandung saya kini ditahan imigrasi Filipina,” kata Saiful Anam, anak dari Sumiati bin Katiran, salah satu jemaah yang kini ditahan di Filipina, ketika mengunjungi KBIH Arafah, Kamis (25/8/2016).
Karenanya, saat diajak Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur untuk mendatangi KBIH Arafah, Saiful Anam mengaku sangat antusias.
Saat bertemu dengan pemilik KBIH Arafah, Saiful Anam juga langsung melampiaskan kemarahannya. “Bapak ini seorang tokoh, dan dihormati masyarakat, tapi kenapa tidak bertanggung jawab. Harusnya kalau ada masalah ya menghubungi keluarga agar kami tenang,” kata Anam di hadapan pemilik KBIH Arafah.
Anam mengatakan, ibunya yang kini berusia 70 tahun terpaksa ikut program haji khusus ala KBIH Arafah. “Kakak saya tahun ini berangkat haji, masak ibu saya belum haji. Makanya kami keluarga patungan memberangkatkan Ibu,” kata Anam. Agar bisa memberangkatkan haji Ibunya tahun ini, Anam mengaku mengeluarkan uang Rp150 juta.
Terkait penahanan yang saat ini dialami para jemaah asal Pasuruan, Anam mendesak KBIH Arafah bisa bertanggung jawab untuk segera memulangkan mereka dengan selamat termasuk juga mengembalikan uang biaya haji yang telah disetor sebesar Rp150 juta.
Sementara itu, terkait insiden ini, Nurul Huda, pemilik KBIH Arafah berjanji akan mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan para jemaah.
“Ini benar-benar musibah tidak ada unsur kesengajaan. Saya terus terang juga tertipu, istri saya saat ini juga menjadi bagian dari jemaah yang kini ditahan,” kata Huda.
Ditemui di KBIH Arafah, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur mengaku telah menghubungi Kementerian Agama untuk segera menutup KBIH Arafah.
“Ini kan penipuan, jadi apapun yang terjadi KBIH ini harus ditutup. Saya sudah menelpon Kementerian Agama untuk menutup KBIH ini karena terbukti telah menipu orang-orang yang hendak berhaji. Padahal haji itu niat mulia lakok malah ditipu,” kata Gus Ipul.
Saat ini, pemerintah fokus untuk segera memulangkan para jemaah yang kini masih ditahan di imigrasi Filipina. “Nanti kepulangan dari Filipina akan segera dilakukan nanti Bupati Pasuruan juga akan membantu untuk memulangkan hingga ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Gus Ipul juga mengimbau masyarakat untuk tidak cepat percaya jika ada KBIH menawarkan program haji yang diluar kewajaran. Padahal, dengan biaya Rp150 juta, para jemaah ini harusnya bisa berangkat melalui jalur resmi yaitu haji khusus yang disediakan pemerintah. (fik)