Kamis, 29 Mei 2025
Facial cleft atau wajah sumbing

Pasien Penyakit Langka, Wajah Sumbing asal Lumajang Mulai Bisa Bercanda

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
(dari kanan) Tutik Handayani , pasien wajah sumbing ketika dijenguk Gus Ipul beserta M Nasih, Rektor Unair dan dr.Indri Lakshmi, ketua tim dokter di RS Unair, Selasa (23/8/2016). Foto : Taufik suarasurabaya.net

Untuk pertama kalinya, Rumah Sakit Universitas Airlangga menangani pasien facial cleft atau biasa disebut sumbing wajah. Penyakit ini tergolong langka karena biasanya sumbing terjadi pada bibir, namun kali ini sumbing memanjang tidak hanya di bibir melainkan sampai ke wajah hingga menjadikan kebutaan pada mata.

Adalah Tutik Handayani (16), pasien asal Lumajang yang menderita facial cleft atau dalam bahasa medis disebut juga mengalami ketidaksesuaian malformasi kongenital bentuk pada tengkorak dan wajah yang mencakup celah dan berkembang ke dalam berbagai bentuk. Insidensi malformasi kongenital adalah 1 dari 33 kelahiran. Facial cleft sendiri melibatkan daerah sekitar mulut dan hidung hingga jaringan lunak dan tulang pada dagu, mata, telinga, kening dan dapat sampai ke batas rambut.

Menurut dr.Indri Lakshmi Putri, Sp.BP-RE (KKF), tim dokter bedah plastik RS UNAIR yang menangani kasus Tutik, mengatakan bahwa operasi facial cleft termasuk kasus sulit akibat terlambat ditangani karena Tutik baru dibawa ke RS ketika usianya sudah menginjak 16 tahun. “Harusnya operasi seperti ini dilakukan ketika usia 3 bulan,” kata Indri ketika ditemui di RS Unair, Selasa (23/8/2016).

RS Unair sendiri juga telah membentuk tim kraniofasial yang terdiri dari para dokter ahli cacat bawaan dibantu dengan dokter mata, psikiater, anastesi, dokter telinga serta dokter bedah syaraf. Tim ini juga telah melakukan operasi pertama terhadap Tutik pada Kamis (18/8/2016).

Sementara itu keterlambatan operasi bagi Tutik juga diakui oleh Asad Malik Bupati Lumajang yang sempat menjenguk Tutik di RS Unair. “Terus terang saya tidak tahu kalau ada warga saya yang menderita penyakit langka ini,” kata Asad.

Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga menjenguk Tutik mengatakan meski terlambat namun dirinya mengapresiasi RS Unair yang telah melakukan tindakan medis dengan tepat.

“Kita baru tahu ada seseorang yang memerlukan dukungan dari semuanya. Saya bersyukur Tutik ditangani RS Unair yang punya kompetensi yang memberikan bantuan,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan, orang tua Tutik memang tak pernah membawa anaknya ke dokter karena Tutik selama ini tidak pernah mengeluh sakit dan selalu hidup dengan normal.

Pantauan suarasurabaya.net, ketika dijenguk Gus Ipul dan Asad Malik, Tutik memang terlihat ceria. Meskipun di wajahnya terlihat jahitan memanjang dari bibir hingga ke mata, namun Tutik tetap bisa diajak bicara.

Bahkan ketika ditanya oleh Gus Ipul, Tutik juga bisa menjawab dengan penuh canda. “Saya nanti pengen jadi guru agama dan penceramah seperti Mama Dede. Saya juga pengen jadi pembuat baju (penjahit),” kata Tutik ketika ditanya cita-cita oleh Gus Ipul.

Gus Ipul sendiri berjanji selepas operasi Tutik akan dibantu untuk disekolahkan secara gratis karena hingga usianya yang menginjak 16 tahun, Tutik memang belum pernah sekalipun bersekolah.

“Nanti dinas pendidikan akan bekerjasama dengan Lumajang mencarikan bagaimana Tutik ini bisa bersekolah di Lumajang. Ini penting sehingga Tutik bisa hidup dengan normal,” kata dia.

Terkait biaya operasi dan perawatan di Rumah Sakit, Prof Mohammad Nasih, Rektor Unair menjamin akan menggratiskan seluruhnya. “Dokternya nanti free, begitu juga fasilitas rumah sakit juga free karena ini yang bisa kami persembahkan ilmu dan keahlian kami ke masyarakat,” kata Nasih.

Sementara untuk biaya obat, Nasih sudah minta korp alumni Unair untuk mencovers seluruhnya hingga Tutik dinyatakan benar-benar sembuh dan bisa pulang ke rumahnya. (fik/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Kamis, 29 Mei 2025
27o
Kurs