Badan Pusat Statistik (BPS) melansir Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur pada bulan Februari 2016 turun 0,54 persen. Penyebabnya, indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sedangkan harga yang diterima petani mengalami penurunan.
Teguh Pramono Kepala BPS Jatim mengatakan, kenaikan indeks harga bayar petani dipicu adanya inflasi di pedesaan.
“Indeks harga konsumsi rumah tangga atau inflasi pedesaan naik 0,09 persen. Kenaikan juga terjadi pada biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) sebesar 0,27 persen. Total, indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen pada Februari 2016 dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Teguh kepada wartawan, Selasa (1/3/2016) di Surabaya.
Rokok kretek filter dan beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga membuat indeks harga yang dibayar petani juga ikut naik.
Beberapa kebutuhan pokok yang naik itu adalah tomat sayur, jagung pipilan (pakan), cabai merah, terung, bawang putih, ketimun, beras jagung, jagung pipilan/pocelan, dan ikan layang.
Penurunan NTP ini terjadi di seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa. Dari 5 provinsi yang ada di Pulau Jawa, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,97 persen.
“Diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 0,54 persen, Jawa Barat sebesar 0,10 persen, DI Yogyakarta sebesar dan Banten sebesar 0,04 persen,” kata Teguh.(dop/ipg)